Kasus Pembunuhan di Subang, Keponakan Korban Bantah Terlibat: Saya Tak Punya Akses Masuk Rumah Itu
Saksi mata yang merupakan keponakan korban, Danu, merasa banyak mendapat tuduhan terkait kasus pembunuhan tersebut.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, hingga sekarang masih menjadi misteri.
Saksi mata yang merupakan keponakan korban, Danu, merasa banyak mendapat tuduhan terkait kasus pembunuhan tersebut.
Pasalnya dia diduga memiliki akses ke rumah korban.
Namun, Danu membantah dan menyebut dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu, Minggu (19/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Tuduhan tersebut berasal dari Yosef yang juga merupakan saksi dalam kasus ini.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Misteri Benda yang Dibuang oleh Pengguna Avanza Jadi Perhatian Polisi
Seperti diketahui jika kasus ini berawal dari penemuan jasad ibu dan anak yang tertumpuk di bagasi mobil alphard yang terparkir di parkiran rumahnya.
Identitas korban tersebut adalah Tuti (55) dan Amalian Mustika Ratu (23).
Sedangkan Danu, selain keponakan Tuti juga merupakan salah satu pegawai di Yayasan milik Yosef, tempat di mana Amalia terlibat menjadi pimpinan (bendahara) di sana.
Danu yang disebut-sebut Yosef memiliki akses masuk ke rumah korban, membantahnya dan menyebut hanya datang ke rumah ketika disuruh.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu, misalkan, sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang."
"Itu enggak benar, kalau yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali."
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Putra Sulung Tuti Enggan Temui Yosef karena Selalu Minta Uang
Karena itu, dia juga berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan dalang pembunuhannya segera terungkap.
Agar tidak ada tuduhan-tuduhan liar yang menyasar orang yang tidak bersalah.
Ada Puntung Rokok dengan DNA Danu
Dikabarkan di TKP ditemukan terdapat puntung rokok dengan DNA Danu.
Namun, keluarga menganggap itu karena Danu kerap berkunjung ke rumah korban.
Bahkan Danu yang satu kantor dengan Amalia kerap mengantar Amalia untuk pulang.
Hal itu diungkapkan Lilis yang merupakan kakak Tuti.
"Itu keponakan saya, anak kakak saya," ujar Lilis, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (19/9/2021).
"Dia (Danu) berusia 20 tahun, tinggalnya sama orangtuanya kan dekat."
"Pas ke situ kalau ada tugas, Yoris itu 'Tolong bikin surat-surat', baru dia datang ke situ," katanya.
"Iya sering datang ke sana, masih saudara kan akrab."
"Dia sama adik saya (Tuti), sama Amel juga akrab."
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polda Jabar Lakukan Rekonstruksi hingga Analisis Digital HP
Selain kerap datang ke rumah Tuti, Danu disebutnya juga kerap pergi bersama Amalia untuk urusan pekerjaan.
"Kalau hubungannya kan dia kerja di yayasan, suka nganter Amel," katanya.
"Kadang anter rapat, sama-sama ke sana, sama Pak Yosef, sama almarhum Tuti juga."
"Jadi kalau ada (Danu) undangan dia ikut."
Sebelumnya, Lilis juga menyebut jika Yosef pernah meminta Danu agar datang ke TKP sebelum polisi datang di hari penemuan jasad korban.
Danu kemudian datang setelah ditelepon dan hanya mendapati kondisi rumah telah berantakan.
"Waktu hari Rabu Danu ditelepon sama Yosef suruh ke sana suruh langsung masuk ke rumah," kata Lilis.
"Katanya Pak Yosef Tuti sama Amel ada yang nyulik, jadi dia disuruh ke sana."
"Iya Danu makanya masuk ke rumah Tuti," terang Lilis.
"Ya cuma lihat-lihat aja, dia mah kaget cuma di dalam rumah itu."
"Dia lihat rumahnya berantakan, dia di sana sebentar."
"Dia langsung ke saya datang ke sini nangis, katanya Amel enggak tahu ada yang nyulik atau apa, ada darah," tandasnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Yosef dan Istri Mudanya Disebut Depresi
Opini Publik Mengarah ke Yosef
Terlepas dari Danu, terdapat opini publik yang mengarak kepada Yosef.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Yosef yaitu Rohman Hidayat.
Namun, Rohman membantah opini tersebut dan menyampaikan jika Yosef memiliki alibi yang kuat.
"Saya dari awal sudah menyampaikan bahwa tuduhan-tuduhan yang selama ini mengarah kepada klien saya ini sangat memojokkan pak Yosef, karena opininya sudah begitu menunjuk kepada seseorang, ini yang menjadi masalah kemarin," jelasnya.
"Jadi pak Yosef tetap dengan keterangan di awal bahwa terakhir bertemu korban itu adalah tanggal 17 Agustus ukul 21.00 malam. Sebelum berangkat ke rumah istri mudanya di Ci Jengkol, kurang lebih 15 sampai 20 menit perjalanan dari TKP," jelasnya.
Kemudian dia melakukan aktivitas di sana dan baru pulang kembali pada pukul 07.15 WIB.
Ketika sampai kondisi TKP sudah berantakan dengan bercak darah ada di mana-mana.
Dia juga membantah opini yang mengaitkan ditemukannya sidik jari Yosef di TKP dengan kasus pembunuhan tersebut.
"Itu memang tidak bisa dipungkiri karena dia tinggal di rumah situ ya, artinya pak Yosef, kemudian kedua korban tinggal di rumah situ, ya jelas sidik jari pak Yosef ada di mana-mana, itu tidak bisa kita pungkiri," ujarnya.
"Hanya saya, yang kita sampaikan bahwa pada malam kejadian ada beberapa orang yang menyaksikan bahwa pak Yosef ada di rumah bu Mimin, kemudian pagi-pagi ketika baru masuk rumah, ada saksi yang melihat pak Yosef dan kalau tidak salah pada tubuh korban sendiri tidak ada sidik jari pak Yosef."
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diduga Orang Dekat, Polisi: Tahu Situasi Rumah Korban
Keterangan Lilis dan Rohman bisa disimak di:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Merasa Dapat Tuduhan, Danu Tegaskan Tak Terlibat dalam Kasus Pembunuhan di Subang: Saya Pasrah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Muhammad-Ramadanu-21-salah-satu-saksi-kasus-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-Subang.jpg)