Bongkar Makam dan Autopsi Ulang Jasad Korban Pembunuhan di Subang, Ini yang Ingin Dipastikan Polisi
Polisi autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), ibu dan anak korban kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Polisi autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), ibu dan anak korban kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Petugas membongkar makan dan melakukan autopsi ulang pada Sabtu (2/10/2021).
Dalam autopsi kali ini, polisi menggandeng dokter forensik dr Sumy Hastry Purwanti.
Seperti diketahui, Tuti dan Amalia tewas dalam insiden pembunuhan sadis di rumah mereka di Desa Jalan Cagak, Kampung Ciseuti, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021.
Segala upaya termasuk proses pemeriksaan saksi-saksi hingga pendalaman barang bukti sudah dilakukan.
Kini, setelah 45 hari kematian Tuti dan Amalia, polisi kembali akhirnya menggali makam ibu dan anak tersebut.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang, Yosef dan Mimin Diambil Sumpahnya, Ungkap Kegiatan Sehari sebelum Kejadian
Pihak kepolisian memberikan alasan pembongkaran makam tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebut, autopsi adalah upaya untuk mengetahui detail kondisi korban.
"Kita mencari apakah luka korban tersebut itu berasal dari benda tumpul atau benda tajam," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Senin (4/10/2021).
"Untuk waktu kemudian, dari hasil autopsi pasti akan Kita temukan waktu-waktu kematian," tambahnya.
Selain itu, polisi juga ingin kembali memastikan mengenai kondisi pasti jasad saat ditemukan.
Sebagaimana diketahui, jasad dua wanita ibu dan anak tersebut ditemukan pertama kali di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi rumahnya.
"Kemudian, mungkin saja dari hasil autopsi kemarin bisa menemukan juga apakah ada lebam di muka mayat. Kemudian, kematian korban ini diduga ada perlawanan atau tidak," pungkas Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Baca juga: Polisi Sebut Kasus Pembunuhan di Subang sebagai Kejahatan Luar Biasa: Kemungkinan Terencana
Sementara itu, jurnalis Kompas TV Hendri Irawan juga mengungkap alasan polisi kembali melakukan autopsi terhadap Tuti dan Amalia.
Berdasarkan pengakuan petugas kepolisian di lapangan, proses autopsi Tuti dan Amalia kembali dilakukan untuk pendalaman penyelidikan.
"Untuk dilakukan pendalaman kematian. Dan untuk mengetahui penyebab pasti kematian ibu dan anak ini," kata Hendri Irawan.
Kondisi Jasad Korban
Seorang petugas penggali kubur, Waryana, memberikan kesaksian terkait proses autopsi ulang kedua jenazah.
Waryana membeberkan, kondisi dari jasad keduanya yang sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Sebagai penggali kubur, Waryana dan lima petugas penggali kubur yang lain ditugaskan untuk mengangkat kedua jasad.
"Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat," ucap Waryana dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Sabtu (02/10/2021).
Baca juga: Masih Lakukan Pendalaman, Kapolda Jabar Sebut Kasus Subang akan Terungkap Tak Lama Lagi
Waryana mengatakan, ia tidak melihat secara langsung proses autopsi yang dilakukan pihak kepokisian.
Pasalnya, setelah menggali dan mengangkat jasad, ia diinStruksikan untuk keluar dari tenda dan tidak diperkenankan mengikuti proses autopsi.
"Enggak boleh (melihat), udah angkat ke meja terus ke luar, sudah selesai diautopsi langsung dikubur lagi," katanya.
Waryana menjelaskan proses penggalian dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Sabtu (2/10/2021).
Kedua jasad ibu dan anak tersebut baru selesai diautopsi sekitar pukul 17.00 WIB.
Waryana menambahkan, jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Setelahnya, baru kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," katanya.
Baca juga: Polisi Beberkan Kendala Pengungkapan Kasus Pembunuhan di Subang, Minta Publik Tak Menduga-duga
Autopsi ulang yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, digelar secara tertutup.
Dalam proses pembongkaran makam tersebut, bahkan tidak dihadiri oleh keluarga dari korban.
Diketahui, Tuti serta Amalia dikuburkan Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Dalam proses autopsi, tampak terpasang tenda plastik berukuran sekitar 3x4 meter.
Sampai dengan saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian kepada awak media terkait dilakukannya autopsi ulang dari kedua mayat ibu dan anak tersebut. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Alasan Polisi Bongkar Makam dan Autopsi Lagi Jasad Ibu dan Anak di Subang, Ingin Memastikan Hal Ini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Kondisi-makam-Tuti-dan-Amalia-dipasang-tenda-untuk-proses-autopsi.jpg)