Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021: Penyerangan Posramil Kisor oleh KNPB, Tewaskan 4 TNI hingga Ribuan Warga Mengungsi

Penyerangan Posramil Kisor di Maybrat, menjadi satu di antara peristiwa yang menjadi sorotan di Papua Barat selama 2021.

Editor: Astini Mega Sari
dok. Kodam XVIII/Kasuari
Kondisi Posramil Kisor, Maybrat, Papua Barat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Penyerangan Posramil Kisor di Maybrat, menjadi satu di antara peristiwa yang menjadi sorotan di Papua Barat selama 2021.

Posramil Kisor yang berada di Distrik Aifat Selatan diserang pada Kamis (2/92021) dini hari.

Pelaku penyerangan adalah kelomppok separatis bersenjata yang diperkirakan berjumlah puluhan orang.

Dalam peristiwa berdarah itu, empat anggota TNI gugur.

Mereka adalah Lettu CHB Dirman, Praka Muhammad Dhirhamsyah, Pratu Sul Ansyari Anwar, Serda Ambrosius Apri Yudiman.

Sedangkan dua orang personel lainnya yakni Sertu Juliano dan Pratu Ikbal mengalami luka berat.

"Kamis (2/9/2021) dini hari terjadi penyerangan terhadap Pos Koramil Persiapan Distrik Maybrat Selatan, diduga ini dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris yang menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan anggota kami empat orang gugur, dua luka dan lima orang selamat," ujar Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 4 TNI Gugur dalam Penyerangan Posramil Kisor, Pangdam XVIII/Kasuari Kerahkan Personel Kejar Pelaku

Kondisi Posramil Kisor, Kampung Maybrat, Papua Barat.
Kondisi Posramil Kisor, Kampung Maybrat, Papua Barat. ((Dok Kodam XVIII/Kasuari))

Tuai Kecaman

Aksi penyerangan menuai kecaman dari berbagai pihak.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menilai aksi tersebut tidak berperikemanusiaan.

"Peristiwa yang dilakukan oleh kelompok separatis dan mengakibatkan gugurnya 4 prajurit tersebut memang sudah tidak lagi manusiawi," ujar Dominggus kepada sejumlah awak media di Aula Praja Vira Tama, Korem 181/Praja Vira Tama, Jumat (3/9/2021).

"Kita mendukung TNI-Polri dalam kasus ini sehingga semua pelakunya bisa ditangkap dan ditindak tegas sesuai prosedur hukum," imbuhnya.

Hal senada juga diontarkan oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing.

"Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, masih ada manusia mau melakukan tindakan seperti ini. Itu biadab," tegas Sihombing kepada sejumlah awak media, Jumat (3/9/2021).

"Di tengah pandemi Covid-19, masih ada orang yang melakukan tindakan brutal seperti ini. Di mana rasa kemanusiaannya?" tuturnya.

Baca juga: Aparat Terus Buru Pelaku Penyerangan Posramil Kisor, Kapendam: Sampai Ujung Dunia Tetap Kita Kejar

KNPB Disebut Jadi Dalang Penyerangan

Empat hari pascapenyerangan di Posramil Kisor aparat TNI-Polri mengaku telah mengidentifikasi identitas 20 orang anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menjadi dalang penyerangan tersebut.

"KNPB sejauh ini kita lihat ada di belakang kasus ini," ungkap Tornagogo.

KNPB sempat membantah terlibat dalam penyerangan di Posramil Kisor.

Klaim itu langsung direspons oleh Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron.

"KNPB kalian jangan cuci tangan, kami siap bersama masyarakat usir kalian dari Papua Barat," tegas Pesireron, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Senin (6/9/2021).

Pengakuan Pelaku

Tak lama setelah penyerangan, aparat menangkap dua pelaku berinsial MY dan MS.

Pelaku mengaku mengikuti rapat di Markas Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Kisor, yang berjarak 300 meter dari Posramil Kisor.

Rapat itu pada Kamis (2/9/2021), sekitar pukul 01.00 WIT, atau sebelum terjadi penyerangan.

Kapolres Sorong Selatan, AKBP Choiruddin Wachid mengatakan, MY mengaku diperintahkan oleh pimpinannya untuk melakukan pemantauan terhadap Posramil Kisor.

"Sampai di pos tersebut, memang dalam kondisi kosong," ucap Choiruddin, kepada sejumlah awak media, Minggu (5/9/2021).

Lalu pada Kamis (2/9/2021) sekitar pukul 03.00 WIT, ada 13 orang termasuk MY yang langsung melakukan penyerangan ke Posramil Kisor.

Baca juga: Pengakuan Pelaku soal Kronologi Penyerangan Posramil Kisor, Lakukan Pemantauan sebelum Beraksi

"Mereka dibagi menjadi 4 tim, ada yang pantau dari sisi belakang dan depan, sebagian langsung masuk ke dalam pos," ungkap Choiruddin.

"Dalam pos itu ada tiga bilik. Si MY dan kedua rekannya ini mendapati tugas di bilik yang kedua."

"Kemudian MY keluar untuk melakukan pemantauan, setelah itu terjadilah pembacokan," tuturnya.

17 Pelaku Penyerangan Posramil Kisor Masuk DPO

Proses rekonstruksi kasus penyerangan Posramil Kisor, Kampung Maybrat, Papua Barat, Senin (4/10/2021)
Proses rekonstruksi kasus penyerangan Posramil Kisor, Kampung Maybrat, Papua Barat, Senin (4/10/2021) ((Humas Polda Papua Barat))

Pada Jumat (10/9/2021), Polres Sorong Selatan menetapkan 17 pelaku penyerangan Posramil Kisro sebagai DPO.

17 nama yang masuk DPO antara lain:

Silas Ki
Manfred Fatem
Musa Aifat
Setam Kaaf
Titus Sewa,
Irian Ki
Alfin Fatem
Agus Kaaf
Melkias Ki
Melkias Same
Amos Ki
Musa Aifat
Moses Aifat
Martinus Aisnak
Yohanes Yaam
Agus Yaam
Robi Yaam

Dari hasil pengembangan penyelidikan polisi, DPO atas nama Silas Ki merupakan ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sektor Kisor.

Baca juga: 2 Minggu Pascapenyerangan Posramil Kisor, Bupati Maybrat: Situasi Sudah Aman dan Kondusif

Penangkapan Pelaku

Setelah penetapan DPO, TNI-Polri menangkap lima pelaku penyerangan Posramil Kisor

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, penangkapan kelima pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu dilakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat.

Kelima pelaku itu berinisial YK, LK, AY, AK, dan RY.

Mereka disangka Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan subsiden Pasal 338 dengan ancaman hukuman mati atau penjara 20 tahun.

Aparat gabungan terus memburu DPO lainnya dalam kasus penyerangan tersebut.

Ribuan Warga Mengungsi

Kondisi anak-anak di tempat pengungsian di Aula Distrik Aitinyo, Kabupaten Maybrat.
Kondisi anak-anak di tempat pengungsian di Aula Distrik Aitinyo, Kabupaten Maybrat. ((TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun))

Ribuan warga Maybrat mengungsi pascapenyerangan Posramil Kisor.

Mereka memilih mengungsi di hutan.

Kapendam Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron menyebut masyarakat mengungsi ke hutan karena takut dengan kelompok teroris yang menyerang Posramil Kisor.

"Kami meminta agar masyarakat kembali ke kampung dan tidak usah khawatir," tutur Kapendam.

"Kalau untuk oknum pelaku tetap dikejar karena dia telah meresahkan masyarakat," tegasnya. 

Sementara itu, Bupati Maybrat Papua Barat, Bernard Sagrim mengatakan situasi Maybrat mulai kondusif dua minggu pascapenyerangan.

"Sudah aman dan kondusif. Saat ini kita sedang melaksanakan pemulihan," ujar Sagrim, kepada sejumlah awak media, Rabu (15/9/2021). (TribunPapuabarat.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved