Minimnya Striker Tajam di Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong yang Adaptasi Taktik Pelatih Man City

Satu di antara masalah yang datang dari Timnas Indonesia adalah tak adanya striker berkualitas yang sesuai harapan sang pelatih, Shin Tae-yong.

Editor: Astini Mega Sari
PSSI
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers jelang lawan Taiwan, Rabu (6/10/2021). 

Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.

Baca juga: Ungkap Alasan Timnas Indonesia Masih Tertinggal dari Thailand, Shin Tae-yong: Terbukti di Piala AFF

Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki pemain full back, ia dapat membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.

Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.

Dengan begitu, dua gelandang Timnas Indonesia bisa naik ke area yang tinggi untuk fokus melakukan serangan.

Sang full back dan satu gelandang bertahan mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah.

Di sini, Tae-yong mencari peran gelandang serang atau striker yang memiliki kualitas passing dan kemampuan finishing yang handal.

Sang pemain dibutuhkan di fase akhir serangan Timnas memanfaatkan atribusinya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.

Baca juga: Puji Mentalitas Timnas Indonesia, Ong Kim Swee: Harus Diadopsi Pesepakbola Malaysia

Dengan sistem Tae-yong tersebut, Timnas Garuda mampu menguasai jalannya pertandingan dari menit awal hingga akhir.

Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.

Ditambah, semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.

Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.

Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.

Striker yang dipasang Tae-yong memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.

Baca juga: Jadi Runner-up di Piala AFF, Ini Daftar Penghargaan yang Didapat oleh Pemain Timnas Indonesia

Peran striker juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.

Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved