Terungkap Korban Dugaan Perbudakan Bupati Langkat Ternyata secara Sadar Diserahkan oleh Orangtua
Dugaan praktik perbudakan yang menyeret nama Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Mereka juga ditawarkan tempat rehabilitasi di bawah pengawasan BNN.
Namun, kata Ramadhan, pihak kepolisian menyerahkan keputusan sepenuhnya pada keluarga.
"Sudah dikembalikan ke keluarganya. Kita tawarkan tempat pembinaan yang resmi itu rehabilitasi di bawah BNN."
"Tapi kita tidak bisa memaksa, namun orang tuanya memilih," tandasnya.
Baca juga: Sosok Terbit Rencana, Bupati Langkat yang Terjerat OTT KPK, Punya Harta Rp 85 M dan Penjara di Rumah
Pengakuan Penghuni
Kesaksian berbeda diberikan oleh sejumlah orang yang pernah tinggal di dalam penjara pribadi milik Terbit.
Dikutip dari Tribun-Medan.com, mereka yang mengaku pernah tinggal di penjara pribadi milik Bupati Langkat mengaku hidupnya di dalam sel justru terurus.
Fredi Jonathan adalah seorang mantan pecandu yang pernah merasakan hidup di penjara milik Terbit.
"Kalau menurut aku nyaman. Aku sehat dan gemuk (sekarang), karena waktu masuk dulu (kondisi tubuhku) kurus," katanya saat berbincang dengan Tribun Medan di Kantor Camat Kuala, Jalan Binjai-Kuala, Selasa (25/1/2022).
Fredi saat ini telah kembali ke rumahnya sendiri.
Selama berada di dalam sel, Fredi mengaku mendapatkan pembinaan.
Ia juga membantah dipaksa bekerja di kebun sawit milik Bupati Langkat.
"Saya tidak pernah kerja di ladang (kebun sawit, red). Kalau aku, setelah selesai bersihkan kolam, aku masuk lagi ke dalam sel," jelas Fredi.
Fredi mengiyakan bahwa saat dipenjara, dirinya tidak diperbolehkan menggunakan ponsel, dan pengunjung yang mau menjenguk dibatasi.
Di sisi lain, pecandu lainnya yakni Jefri Sembiring mengaku tak pernah melihat adanya penyiksaan di penjara pribadi milik Terbit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Penjara-pribadi-Terbit.jpg)