Nilai Rp 20 Juta Terlalu Kecil, Keluarga Korban Tolak Uang Duka dari Manajemen Double O Sorong

Keluarga korban bentrok yang menewaskan belasan orang di dalam Double O Sorong, Papua Barat, menolak uang duka dari pihak management.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com
Keluarga dari salah satu musisi yang menjadi korban di Double O Sorong, tolak uang duka. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Keluarga korban bentrok yang menewaskan belasan orang di dalam Double O Sorong, Papua Barat, menolak uang duka dari pihak management.

Pasalnya, keluarga menilai uang tersebut nominalnya sangat kecil yakni Rp 20 juta perorang.

Salah satu Adik dari Soni Musisi di Band di Double O Sorong, Rosi (38) mengatakan, terkait uang duka itu sangat kecil sekali.

Baca juga: Tim DVI Mabes Polri Kembali Ungkap Identitas 2 Jenazah Korban Double O Sorong

"Uang duka dari pihak Double O Sorong, sangat kecil dibandingkan dengan nyawa yang hilang," ujar Rosi, kepada sejumlah awak media, Selasa (1/2/2022).

Karena, nominal dari uang itu tidak sesuai dengan harga nyawa.

"Kita tidak menuntut soal santunan, tapi harusnya ada kepedulian dari mereka kepada keluarga korban," tuturnya.

Cuman, hanya segitu yang mereka bisa berikan, sehingga pihaknya masih keberatan dengan nominalnya.

Selain itu, tunangan Soni, Natali (30) menambahkan, terkait asuransi dan lain sebagainya sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut.

Ia menuturkan, terkait dengan masa kerja di Double O Sorong, hingga saat ini sudah masuk enam bulan.

"Kita dari keluarga tetap menolak dengan uang duka yang ditawarkan dari pihak Double O Sorong," ucap Natali.

Sebelumnya, Pengacara Double O Sorong, Romeon Habari menjelaskan, terkait dengan keluarga korban kemarin tidak ada kesepakatan.

"Mereka masih belum sepakat dengan upah duka yang kami berikan, padahal kita sudah siapkan tiket, penginapan, makan dan lainnya," kata Habari.

"Kita sudah siapkan Rp 20 juta perorang, tapi mereka tidak mau jadi nanti berlanjut hari ini,"

Sebenarnya, semua pihak juga menjadi korban dalam kejadian ini.

"Mereka bilang terlalu kecil, padahal kita semua di sini korban, jadi konsekuensi juga tidak ada," pungkasnya.(*)

Berita terkait lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved