Mulyadi Kehilangan 7 Keluarganya saat Kecelakaan Bus di Bantul: Rem Blong, Ditabrakkan ke Tebing
Tujuh orang yang merupakan satu keluarga menjadi korban kecelakaan maut di dekat Bukit Bego, Kabupaten Bantul, pada Minggu.
Rencananya, enam jenazah akan di shalatkan bersama di Masjid Nurul Fallah, Desa Mranggen dan dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB.

Kesaksian Warga
Kecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Imogiri, dekat Bukit Bego, Kabupaten Bantul yang menwaskan 13 orang, disaksikan sejumlah warga di sekitar lokasi.
Satu di antaranya adalah Bejo Praptodiharjo (65), seorang juru parkir di obyek wisata Bukit Bego, mengaku melihat detik-detik insiden memilukan itu terjadi.
Bahkan mengaku sempat terkena batu dan pecahan lampu bus nahas, GA Trans tersebut.
Saat kejadian, dirinya sedang bekerja dan dikagetkan dengan suara cukup keras.
Sebuah batu dan pecahan lampu pun terlempar mengenai kaki kanannya.
Baca juga: Detik-detik Kronologi Bus Pariwisata di Bantul Kecelakaan, 13 Penumpang Termasuk Sopir Tewas
“Ini (kaki) agak memar sedikit terkena pecahan lampu dan batu. Jarak saya dengan bus kecelakaan cukup dekat,” ujar Bejo kepada Tribunjogja.com .
Bejo sempat melihat korban berjatuhan dan bersimbah darah.
Namun, tangannya tak kuasa untuk menolong korban.
“Saya lihat korbannya sudah tidak kuat, tidak tega. Suara tangisan dan jeritan terdengar keras. Banyak warga yang kemudian datang menolong,” ujar warga Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri ini.
Bejo sempat memutuskan untuk kembali pulang dan mandi untuk menyegarkan diri.
Lantas dia pergi lagi ke lokasi kejadian.
Baca juga: Viral Mahasiswi Indonesia Jadi Petani Paruh Waktu di Jepang, Dapat Bayaran Rp 1,3 Juta per Hari
Baca juga: Soal Kabar Prada Enos Animan Tewas Ditembak TPNPB, Kodam Kasuari: Itu Tidak Benar
“Saat itu saya tidak kuat melihat korban, makanya pulang dulu, mandi. Baru naik lagi,” ujarnya.
Bejo mengatakan, kala itu warga, polisi dan relawan sudah mulai mengevakuasi para korban.