Dulu Jual Perabot Rumah, Pemuda di Bantul Ini Sekarang Gadai Kompor dari Bupati hingga Tampar Ibunya
Pemuda di Bantul, Yogyakarta, yang pernah viral menjual perabot dan genting rumah demi membeli hadiah untuk pacar, kini kembali dilaporkan oleh ibunya
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pemuda di Bantul, Yogyakarta, yang pernah viral menjual perabot dan genting rumah demi membeli hadiah untuk pacar, kini kembali dilaporkan oleh ibunya, Paliyem (53).
Yakni Dwi Rahayu Saputro (25), pemuda asal Kalurahan Srihardono, Bantul, Yogyakarta.
Paliyem melaporkan Dwi atas kasus yang sama yaitu menjual perabot rumah.
Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Wanita Terjebak di Lift Rumahnya saat Mati Lampu, Tak Bisa Pakai Genset
Baca juga: Viral Video Wanita Terjebak di Lift Rumahnya Sendiri saat Tengah Malam, Harus Tunggu 3 Jam
Paliyem menceritakan, Dwi menjual kembali barang perabotan miliknya setelah laporan kasus pertama pada 11 Januari 2022 dicabut.
Selang tiga hari, yaitu 14 Januari 2022, Dwi kembali menjual perabotan di rumah.
Pertama, Dwi menjual kompor pemberian Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Kemudian, dia menjual meja dan kursi pemberian dari Mirota Kampus pada 6 Februari 2022 lalu.
"Tadi malam, Kamis (10/2/2022) mau menjual lemari barang bukti sebelumnya, meja, dan kursi," kata Paliyem, saat ditemui wartawan di Mapolres Bantul, Jumat (11/2/2022) malam.
Bahkan, Dwi sempat menyuruh Paliyem menjual beras pemberian seorang jaksa dengan alasan butuh uang.
Dwi juga menganiaya Paliyem dengan menamparnya dengan sandal.
Baca juga: Massa Gelar Aksi Buntut Kegaduhan yang Dibuat Doddy Sudrajat karena Ingin Pindahkan Makam Vanessa
"Sampai hampir pingsan karena tidak memberi uang Rp 1 juta," ucap dia.
Puncaknya, Dwi berniat menjual lemari dan kursi, tetapi kepergok warga. Dwi sempat bersitegang dengan ketua RT dan tetangga pada Kamis malam.
Dilaporkan ke Polisi
Paliyem akhirnya melaporkan perbuatan Dwi ke Polres Bantul karena anak semata wayangnya ini sudah berlebihan dan mengingkari janji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Paliyem juga takut Dwi melakukannya kepada tetangganya.
Paliyem mengatakan, dia sempat disuruh Dwi mencari uang Rp 1 juta. Akhirnya Paliyem pergi ke tempat saudaranya dan tidak berani pulang ke rumah jika ada Dwi.
"(laporan polisi) tidak akan aku cabut walau siapa pun yang kasih tahu suruh mencabut. Karena ini sudah keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan lagi. Tapi kalau yang itu, enggak saya laporkan itu (dianiaya Dwi)," kata Paliyem.
Baca juga: Viral Video Begal di OKI Tembak Korbannya di Depan Istri dan Anak, Satu Pelaku Telah Ditembak Mati
Dia berharap polisi bisa segera menangkap Dwi dan pacarnya.
"Tolong itu besok diambil juga ceweknya itu, sekalian sama anak saya," kata Paliyem.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengaku telah menerima laporan dari Paliyem.
Polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Akan kami tindak lanjuti laporan sesuai mekanisme yang berlaku," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Dwi menjual hampir seluruh perabot rumah orangtuanya sejak Oktober 2021.
Tak cuma perabot, genting rumah pun hendak digadaikan.
Uang penjualan perabot dan genting itu akan digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan memberikan hadiah untuk kekasihnya.
(*)
Berita Daerah Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemuda di Bantul yang Dulu Jual Perabot Rumah demi Pacar, Kini Tampar Ibunya dan Gadaikan Kompor Pemberian Bupati"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/DRS-Kaos-Merah-anak-Penjual-Perabotan-Meminta-Maaf-Pada-Ibunya-Paliyem-di-Kejaksaan-Negeri-Bantul.jpg)