Ada Dugaan Kekerasan Aparat di Desa Wadas, Kapolri: Bukan Maksud Menyakiti Hati Masyarakat
Komnas HAM RI sebut ada dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Komnas HAM RI sebut ada dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara menuturkan alasan jajarannya.
Dijelaskannya, keberadaan polisi saat proses pengukuran lahan tambang andesit untuk pembangunan Bendungan Bener itu justru untuk mengantisipasi bentrokan yang lebih tinggi.
Baca juga: Viral Video Penampakan Titik Nol IKN yang Kabarnya Jadi Tempat Kemah Presiden Jokowi, seperti Apa?
Baca juga: Soal Pemakaman Dorce Gamalama, Sang Anak: Kita Putuskan Sesuai dengan Lahirnya Mamah
"Yang jelas, apa yang dilakukan Polri bukan bermaksud menyakiti hati masyarakat, namun lebih dalam kondisi bagaimana supaya tidak terjadi risiko bentrok yang lebih tinggi," kata Sigit saat memantau akselerasi vaksinasi Covid-19 di Discovery Mall, Kuta, Bali, Rabu (16/2/2022).
Sigit memastikan, pihaknya akan membuka ruang diskusi terhadap dugaan kekerasan aparat yang ditemukan Komnas HAM.
Ia berjanji akan melaksanakan rekomendasi dari Komnas HAM.
"Saya kira kita sama-sama transparan dari dulu, dan itu komitmen saya. Kita turunkan tim, kita buka ruang, kita lakukan investigasi yang dilaksanakan teman-teman Komnas HAM. Dan tentunya hasilnya kita akan proses kalau ada rekomendasi atau temuan," tuturnya.
Sigit menegaskan bahwa dialog menjadi upaya utama untuk menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas.
"Jadi dialog menjadi hal yang utama untuk kemudian menyelesaikan akar-akar permasalahan dengan baik. Jadi tentunya menyelesaikan masalah sebelum menjadi besar menjadi sangat penting," pungkasnya.
Bentrok diketahui terjadi di Desa Wadas pada 8 Februari lalu ketika ratusan aparat gabungan TNI/Polri mendatangi desa di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Kedatangan aparat adalah untuk mendampingi 70 petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran tanah.
Baca juga: Viral Video Pria Todongkan Pistol pada Kuli Bangunan yang Sedang Bekerja: Dengkul atau Kaki Kena
Dari hasil penelusuran Komnas HAM ditemukan adanya dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian ke warga Desa Wadas.
Menurut Komnas HAM, ada warga yang ditendang di bagian kaki, punggung, hingga dipukl di bagian kepala.
Adapun kegiatan pengukuran tanah itu berkaitan dengan pembebasan lahan untuk keperluan proyek pembangunan Bendungan Bener di wilayah tersebut.
Namun upaya itu berujung ricuh. Sebagian warga setuju membebaskan lahan mereka, sebagian lainnya menolak.
Warga yang menolak khawatir penambangan batu andesit berakibat pada rusaknya sumber mata air Wadas.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri soal Kekerasan Aparat di Desa Wadas: Bukan Bermaksud Menyakiti Hati Masyarakat"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Kapolri-Listyo.jpg)