Sederetan Kasus Penembakan oleh KKB di Puncak Papua, Telan Korban Jiwa Aparat hingga Warga

KKB kerap melakukan serangkaian penyerangan kepada aparat dan juga warga di Kabupaten Puncak, Papua.

Tangkapan layar video/Istimewa
Aparat TNI-Polri saat baku tembak dengan KKB di Ilaga, Puncak, Papua, Jumat (5/6/2021). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kerap melakukan serangkaian penyerangan kepada aparat dan juga warga di Kabupaten Puncak, Papua.

Diketahui, Kabupaten Puncak adalah sebuah kabupaten yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah Provinsi Papua, Indonesia.

Kabupaten ini dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua.

Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.

Baca juga: Kondisi Prajurit TNI Praka Fermansyah seusai Ditembak KKB, Kini Dievakuasi ke Timika

Baca juga: Sabtu Pagi, KKB Lepas Tembakan di Bandara Ilaga Papua, 1 Prajurit Terluka

Kabupaten Puncak adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya dengan jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 175.901 jiwa, dengan kepadatan 21,84 jiwa/km2. 

Secara adat, Kabupaten Puncak berada di wilayah adat La Pago. Kabupaten ini merupakan satu di antara 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia, dan merupakan kabupaten yang sering terjadi konflik bersenjata antara KKB dan TNI-Polri.

Dikutip dari laman wikipedia, per November 2021 diperkirakan terdapat sekitar 3.000 orang dari lebih 23 desa mengungsi untuk menghindari konflik.

Berikut Deretan Kasus Penembakan di Puncak

Penembakan terhadap dua tukang ojek terjadi di Kampung Amnunggi, Distrik Ilaga pada 26 September 2019. 

Kedua korban tersebut bernama Sattiar Bahreini alis Midun (25 tahun) asal Sulawesi Selatan dan Laode Alwi asal Sulawesi Tenggara. 

Pihak kepolisian mengatakan bahwa penembakan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Venny Murib.

Terjadi insiden penembakan yang menewaskan dua orang guru di Distrik Beoga. Penembakan pertama terjadi pada tanggal 9 April 2021.

Baca juga: Kronologi KKB Lepas Tembakan di Intan Jaya Papua, 1 Prajurit TNI Terluka

Penembakan ini menewaskan Oktovianus Roya (43 tahun) seorang guru SD Jambul. Sementara itu, penembakan kedua terjadi pada 10 April 2021 yang menewaskan Yonatan Randen (27 tahun) seorang guru SMP 1 Beoga.

Kedua orang guru ini merupakan warga pendatang yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pihak kepolisian mengidentifikasi penembak berasal dari kelompok Sabinus Waker.

TPNPB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya mengakui bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kedua aksi penembakan tersebut.

Tak puas dengan penyerangannya di Pos TNI Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melancarkan aksinya dengan membakar honai milik warga di Kampung Jenggernok.
Tak puas dengan penyerangannya di Pos TNI Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melancarkan aksinya dengan membakar honai milik warga di Kampung Jenggernok. (Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih)
Halaman
12
Sumber: Tribun papua
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved