Puluhan Rumah Kota Sorong Dihantam Ombak dan Angin, BPBD: Tidak Ada Korban Jiwa
Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone mengatakan, kejadian gelombang tinggi dan angin kencang menghantam sedikitnya 23 rumah roboh di Kota Sorong,
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone mengatakan, kejadian gelombang tinggi dan angin kencang menghantam sedikitnya 23 rumah roboh di Kota Sorong, Papua Barat.
"Angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Sorong, sebenarnya sudah terjadi sejak Senin malam," ujar Sasabone, kepada sejumlah awak media, Selasa (22/2/2022).
Kata dia, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini terkait hal tersebut sejak kemarin malam.
"Akibatnya, puluhan rumah warga yang berada di pesisir laut mengalami rusak, bahkan rubuh," tuturnya.
Ia berujar, angin kencang diperkirakan sekitar 24 knot atau 48 hingga 49 kilometer per jam.
Saat ini, data rumah yang rusak di Klademak II Pantai, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, sebabnya 18 unit.
"Data yang kota dapatkan sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK), tersebar di RT 01, 02, 03 di RW 05 Klademak II Pantai, Distrik Sorong Manoi," ucapnya.
Selain itu, untuk pulau Doom, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, sebanyak lima unit rumah pun dilaporkan roboh tersapu ombak.
"Beruntung, musibah angin kencang dan ombak tinggi ini tidak memakan korban jiwa," kata Sasabone.
Hingga kini, data yang ada hanya kerugian material (rumah dan harta benda) milik warga.
Sebelumnya, Ketua RT 03/RW 05 Klademak II Pantai, Yosepus Row mengatakan, rumah warga yang jadi korban sekitar 17 unit.
"Yang sudah roboh sekitar 12 unit, namun sekitar lima lain sudah hampir jatuh," ujar Yosepus, kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (22/2/2022).
Sementara, seluruh warga yang menjadi korban atas kejadian ini masih dilakukan evakuasi ke tempat aman.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan pendataan kepada warga yang menjadi korban.
"Jika ditambahkan dengan warga di RT 01/RW 05 dan RT 02/RW 05 Klademak II Pantai, maka bisa bertambah sekitar 20 an rumah yang jadi korban," pungkasnya.
Sebelumnya, Dir Polairud Polda Papua Barat, Kombes Pol Budy Utomo mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mendapatkan informasi BMKG terkait cuaca ekstrem di wilayah Sorong Raya.
"Untuk daerah kita di Klademak II Pantai, gelombang tinggi menyapu rumah warga sebanyak 11 unit hingga roboh," ujar Budy kepada sejumlah awak media, Selasa (22/2/2022).
Saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait kejadian ini.
"Kita berupaya membantu masyarakat, terutama melakukan evakuasi warga dan menyiapkan tenda," tuturnya.
Sementara, pihaknya tengah menghimbau agar masyarakat di wilayah Sorong Raya, agar tidak melaksanakan aktivitas di laut.
Sebab, gelombang di perairan Sorong cukup tinggi mencapai dua meter lebih.
"Untuk kapal tradisional dan lainnya tidak boleh melakukan aktivitas untuk sementara waktu, karena gelombang cukup tinggi," ucapnya.
Selain itu, Seorang Warga Klademak II Pantai, Maikel Waromi mengaku, kejadian ini sudah terjadi sekira pukul 07.30 WIT hingga saat ini.
"Kita sudah mulai mengungsikan warga sejal pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIT," kata Maikel.
"Rata-rata yang menjadi korban adalah warga asal Serui, Papua dan Buton, di Kota Sorong."
Ia berharap, pemerintah bisa merespon kejadian ini untuk menyiapkan tenda pengungsi bagi masyarakat.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Sebanyak-11-unit-rumah-warga-roboh-di-Klademak-II-Pantai-Distrik-Sorong-Manoi.jpg)