Breaking News

Hendak Ambil Wudu untuk Salat di Masjid, Bocah di Blitar Tewas Tertimpa Dinding Bak Air

Malang nasib seorang bocah, MIH (11) tewas tertimpa dinding beton dari bak penampungan air wudu di Masjid Riyatus Shohibin, Desa Sawentar.

(Dok. Polres Blitar)
Bak penampungan air wudu di Masjid Riyatus Shohibin yang ambrol dan menewaskan bocah 10 tahun di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (5/3/2022) petang 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Malang nasib seorang bocah, MIH (11) tewas tertimpa dinding beton dari bak penampungan air wudu di Masjid Riyatus Shohibin, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Peristiwa terjadi saat korban sedang mengambil air wudu untuk mengikuti shalat maghrib berjamaah di masjid, pada Sabtu (5/3/2022) petang.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiono mengatakan, korban tewas di lokasi kejadian setelah mengalami luka parah pada pelipis kanannya.

Baca juga: 8 Karyawannya Dibantai KKB, PT Palapa Timur Sempat Curigai Pergerakan Gangguan Keamanan dari Kamera

"Bak penampungan air dengan dinding berukuran tebal itu tiba-tiba ambrol persis, saat korban sedang berwudu," ujar Udiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Menurut Udiono, bak penampungan air itu berukuran 70 sentimeter x 3 meter dan tinggi 1,5 meter.

Bukan hanya berukuran cukup besar, kata dia, bak itu dibuat pada posisi sekitar 1 meter di atas permukaan lantai ruang wudu.

"Keterangan dari pengurus masjid, tidak ada retak pada konstruksi penampung air wudu sebelum kejadian," ujarnya.

Udiono mengatakan, polisi menduga kekuatan konstruksi penampungan air wudu itu tidak seimbang dengan beban yang harus ditahan saat bak itu terisi penuh.

Ketika peristiwa itu terjadi, ujarnya, material dinding bak ambrol seluruhnya dan diikuti oleh tumpahnya air yang ada di dalamnya.

Baca juga: Anaknya Tewas Ditembak KKB, Kepala Suku Puncak Kecam Pelaku: Tidak Usah Datang Lagi

Baca juga: Tega Bakar Seorang Lansia, Pelaku Mengaku Sakit Hati Keluarganya Tak Sembuh seusai Berobat ke Korban

Pada saat kejadian, kata dia, sebenarnya korban sedang berdua dengan temannya, M Syihabuddin (11).

Namun, Syihabuddin hanya mengalami luka lecet pada kaki karena kebetulan posisinya terlindung oleh tiang bangunan tempat wudu tersebut.

Sementara orangtua korban, kata Udiono, menyatakan tidak akan menuntut pihak takmir masjid atas peristiwa yang merenggut nyawa anak mereka.

"Kedua orang tua korban menganggap ini sebagai musibah dan menolak dilakukan visum atau pun otopsi atas jenazah korban," ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Shalat di Masjid, Bocah di Blitar Tewas Tertimpa Dinding Bak Penampungan Air Wudu"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved