Beberkan Kejanggalan atas Kematian Tahanan seusai 12 Jam Ditahan, Keluarga Sebut Ada Tanda Kekerasan

Keluarga membeberkan sejumlah kejanggalan tewasnya tahanan Polres Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Amis Ando setelah 12 jam ditahan. 

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunWow.com/Aji
Ilustrasi jenazah - Keluarga membeberkan sejumlah kejanggalan tewasnya tahanan Polres Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Amis Ando setelah 12 jam ditahan.  

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Keluarga membeberkan sejumlah kejanggalan tewasnya tahanan Polres Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Amis Ando setelah 12 jam ditahan. 

Keluarga menduga terjadi penyiksaan karena terdapat sejumlah luka lebam dan luka gores pada beberapa bagian tubuh Amis Ando.

Keluarga korban, La Nisan (47) mengatakan, pihaknya mendapati sejumlah kejanggalan atas kematian Amis Ando.

Baca juga: Mobil Pickup Tabrak 5 Pejalan Kaki di Jayapura hingga 1 Tewas, Sopir Kabur dan Diduga Tengah Mabuk

Kejanggalan tersebut terungkap saat jenazah korban hendak dimandikan untuk selanjutnya dimakamkan.

"Ada tanda-tanda kekerasan, memar di bagian belakang, telinga, dada, kemudian mengeluarkan busa dari mulut," ungkap Nisan saat dihubungi melalui telepon, pada Kamis (5/5/2022).

Tak hanya itu, kata La Nisan, di pergelangan tangan kanan dan kiri Amis Ando terdapat luka lecet yang menghitam.

Bukti tanda kekerasan itu akhirnya didokumentasikan pihak keluarga untuk memastikan kematian Amis Ando sebenarnya.

Hal itu juga dibuktikan dengan hasil visum sementara dari pihak RSUD Kabupaten Muna yang ditunjukkan pihak keluarga.

Di mana dalam hasil visum et repertum tercatat pergelangan tangan dengan panjang 2 sentimeter dan lebar 1 sentimeter.

 elanjutnya, hasil visum tersebut juga mencatat ada luka lebam di tubuh bagian belakang jenazah Amis Ando.

Kejanggalan lain adalah, kata Nisan, polisi tidak memperlihatkan baju yang digunakan Amis Ando saat ditangkap.

Meski Nisan mendesak polisi agar sekadar diperlihatkan, akan tetapi tak juga diberikan.

Menurutnya, polisi hanya menunjukkan celana dan jaket korban.

"Baju dan baju dalam korban mereka tidak berikan, katanya ada di kamar mandi, kotor sekali. Saya cek di kamar mandi, tapi ternyata tidak ada," bebernya.

Nisan pun meminta kepolisian agar terbuka dengan penyelidikan yang dilakukan, sehingga pihaknya bisa mendapatkan keadilan.

Sumber: Tribun sultra
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved