Pasutri di Probolinggo Diusir dari Kampungnya, Bermula Warga Temukan Daftar Nama Dikira untuk Santet

Pasangan suami istri  warga di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, diusir karena dituding memiliki ilmu santet.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(ISTIMEWA)
Petugas menjemput suami istri di Pelabuhan Tanjung Tembaga setelah diusir warga dari Pulau Gili. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pasangan suami istri  warga di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur diusir karena dituding memiliki ilmu santet, pada Kamis (9/6/2022).

Hal ini diungkapkan N (30), warga Desa Gili Ketapang saat menggerebek rumah pasutri tersebut, warga menemukan sejumlah barang yang mencurigakan.

Yakni kain warna putih menyerupai boneka dan secarik kertas bertuliskan deretan nama. Nama-nama yang tertulis dalam secarik kertas, merupakan nama warga Desa Gili Ketapang.

"Oleh karena itu, warga meyakini bila HY punya ilmu santet. Tulisan nama warga itu diduga akan menjadi korban santet," kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani, Jumat (10/6/2022).

Namun hal tersebut dibantah Kapolsek Sumberasih, Iptu Agus Santoso dan ia mengatakan hal tersebut tidak benar.

Diketahui, sang suami HR, bekerja sebagai nelayan dan istrinya, HY dikenal sebagai dukun pijat.

Mereka tinggal di Desa Gili Ketapang sejak 16 bulan lalu setelah terlilit utang. Dikabarkan mereka tak memiliki hunian tetap.

Baca juga: Adolina Kondologit: Kendala yang Dihadapi Perempuan Kampung di Balik Gunung Tidak Disentuh W20

Baca juga: Prajurit TNI yang Viral Hilang di Trenggalek Ternyata Kabur, Komandan Kodim: Ada Masalah Pribadi

HR dan HY berasal dari Desa Muneng Kidul, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Pengusiran tersebut berawal dari tiga bulan lalu saat tetangga pasutri tersebut meninggal dunia.

Warga mengira tetangga mereka meninggal karena santet. Atas dasar itu, warga mengusir HR dan HY.

Di hari kejadian, sejumlah emak-emak membakar sampah di belakang gubuk HR dan HY agar suami istri tersebut pergi dari rumah itu.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan HR dan HY dievakusi ke Polsek Sumberasih pada Kamis malam.

"Kita evakuasi agar masalah ini tidak meluas. Pasutri tersebut kita bawa ke tempat aman," ujar Wadi saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Teguran Megawati ke Ganjar Bisa Jadi Hanya Gimmick, Pengamat: Jokowi Juga Dulu Punya Drama Politik

Wadi menyebut, pasutri tersebut dievakuasi keluar Pulau Gili agar masalah tidak melebar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved