LSI Denny JA Sebut Kemungkinan Besar Ada 3 Pasang Capres-Cawapres yang Bertarung di Pilpres 2024

Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bahwa kemungkinan akan ada tiga pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com/Gilang Putranto
Ilustrasi Pilpres 2024 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bahwa kemungkinan akan ada tiga pasangan calon (paslon) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Setidaknya menurut Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sofa akan ada tiga Paslon Capres-Cawapres yang akan bertarung.

Ketiganya juga kata dia, akan berasal dari tiga poros parpol berbeda.

Baca juga: Prabowo Subianto Siap Maju Pilpres 2024: Jika Dibutuhkan, jika Ada Dukungan Kuat untuk Saya

Hal ini kata dia, didasari dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PAN dan PPP.

"Terbentuknya KIB yang diprakarsai oleh tiga partai Golkar, PAN dan PPP sehingga kemungkinan pilpres 2024 terdiri dari 3 pasang capres-cawapres yang berpusat pada tiga poros," kata Ardian saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (14/6/2022).

Poros pertama yang akan melahirkan bakal Capres-Cawapres menurut Ardian yakni Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).

Perolehan kursi terbanyak di parlemen saat ini dengan mendapatkan suara 22,26 persen menjadikan PDIP digadang akan mengusung Capres-Cawapres sendiri, karena telah melampaui ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Kalau kita lihat di sini bahwa poros pertama itu ada di poros PDIP karena sudah ada di 22,26 persen," ucap Ardian.

Selanjutnya, untuk poros kedua akan muncul dari koalisi besutan Golkar, PAN dan PPP yakni KIB.

Ardian beranggapan, dari penggabungan tiga partai di parlemen tersebut menjadikan KIB bisa mengajukan bakal Capres-Cawapres.

Adapun rinciannya yakni Golkar mendapat 85 kursi di parlemen atau setara dengan 14,78 persen, kemudian PAN 44 kursi dengan 7,65 persen kemudian PPP 19 kursi atau 3,3 persen.

"Sehingga jika dijumlah, jumlah kursi 148 dan persentase 25,73 persen jadi poros kedua yang terbentuk itu adalah poros KIB," beber Ardian.

Poros terakhir, menurut Ardian akan lahir dari poros sisa dunia. Poros tersebut merupakan sisa partai politik di parlemen yang belum mempunyai koalisi atau perolehan suaranya tidak melampaui presidential threshold 20 persen.

Baca juga: Demokrat soal Pilpres 2024: Butuh Pemimpin yang Pro Rakyat, Bukan Penampilan Saja seperti Rakyat

Beberapa partai yang dimaksud yakni Gerindra dengan kursi terbanyak di parlemen sejumlah 78 kursi atau 13,57 persen; kemudian Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen.

Selanjutnya, PKB 58 kursi atau 10,09 persen; Partai Demokrat 54 kursi atau setara 9,39 persen dan terakhir PKS 50 kursi dengan 8,7 persen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved