Mutasi Polda Papua Barat
Ketua Dewan Adat Doberai Harap Kapolda Baru Papua Barat Adil dan Ikut Jaga Hak Ulayat Adat
Ketua Dewan Adat Doberai Keliopas Meidodga aparat pemerintah terasuk TNI Polri ikut menjaga rakyat, adil dan ikut lindungi hak ulayat tanah adat.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Thamzil Thahir
Ketua Dewan Adat Doberai Harap Kapolda Baru Papua Barat Adil dan Ikut Jaga Ulayat Adat
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI -- Ketua Dewan Adat Doberai (Wilayah III Papua) Keliopas Meidodga (59) berharap aparat pemerintahan pusat dan daerah termasuk kepala kepolisian daerah (kapolda) Papua Barat, ikut menjaga rakyat dan hak ulayat adat.
"Jaga rakyat, adil dan ikut lindungi hak ulayat tanah adat," kata Keliopas Meidodga kepada TribunPapuaBarat.com di kediamannya di kawasan Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Selasa (21/6/2021) siang.
Respon ketua dewan adat ini dikemukakan saat ditanya harapan kepada pemerintah daerah, pusat dan dan aparat TNI Polri.
Menurutnya, dalam kelestarian kawasan adat dan penghargaan pemerintah pusat dan daerah kepada dewan adat belum melihat upaya pelestarian adat dan hak ulayat rakyat.
Keilopas Meidodga dikukuhkan kembali sebagai Kepala Suku Besar Doberai dan pedalaman gunung Arfak, 31 Mei 20212 lalu.
Seremoni pengukukan itu digelar di Dewan Adat Papua, Jl Pahlawan, Distrik Manokwari Barat. Acara itu dihadiri ratusan tokoh adat, warga dan pejabat di Papua Barat.
Doberai termasuk satu dari tujuh ulayat adat utama di Papua.
Wilayah adatnya membawahi sub suku di 11 wilayah administratif di Papua Barat.
"Kalau Doberai ini bawahi lima suku besar lagi, Meyagh, Hatam, Soum, Kebal atau Mpur dan terakhir suku Karoom. Itu punya bahasa sendiri, beda namun satu semangat," ujar Keilopas yang 2013 lalu pensiun sebagai pejabat di dinas sosial kabupaten Manokwari.
Keilopas juga menyinggung soal wacana dan kontroversi Daerah Otonomi Baru (DOB) harus turun langsung ke dewan adat. Itu tak dirasakan oleh masyakat. Kita mulai dari kampung.
Dia megatakan permah silatrahim dengan Dandim dan Danrem.
Data dari Desk Papua Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bappenas 2020 menyebut Ke-11 wilayah administratif dengan lebih 494.451 warga asli Papua.
Ke-11 wilayah itu adalah Raja Ampat, Sorong, Kota Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Teluk Bintuni, Tambrauw, Pegunungan Arfak, Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama.
Selain Doberai, di Papua Barat ada satu wilayah adat lagi, Boberai. Ini wilayah kepulauan pesisir dan pegunungan di kabupaten Kaimana dan Fak-Fak. Jumlah OAP-nya mencapai 333.842 ribu.