Calon Orangtua Siswa Ngamuk
Terungkap Alasan Calon Orangtua Siswa Menyeruduk SMP Negeri-6 Manokwari
Berikut alasan orangtua siswa menyeruduk SMP Negeri-6 Manokwari lantaran tidak mendapt pelayanan yang baik
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Puluhan orangtua siswa mengaku kecewa dengan ketentuan zonasi yang diberlakukan di SMP Negeri-6 Manokwari.
Oleh sebab itu, mereka menyeruduk sekolah tersebut untuk meminta kejelasan sistem zonasi yang mempersulit.
"Kami dari kelurahan sowi, sudah datang di Wosi sejak pukul 05.00 WIT," ujar orangtua siswa bernama Sarika, kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (4/7/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Calon Orang Tua Siswa Geruduk SMP Negeri 6 Manokwari
Baca juga: 50 Persen Murid SD di Papua Barat tak Bisa Baca dan Tulis, PGGP Gelar Simposium Pendidikan
Ia menambahkan, tidak sedikit calon orangtua siswa yang datang pukul 07.00 WIT langsung diterima pihak sekolah.
Sedangkan, calon orangtua siswa yang datang subuh tidak diberlakukan dengan baik dengan alasan zonasi.
"Kita tahu jarak memang jauh, tetapi sebagai orang tua kami mau anak-anak ini sekolah di tempat berkualitas," katanya.
Selain itu, kata dia, banyak lulusan SMP Negeri-6 Manokwari berprestasi. Sehingga, ia pengin anaknya mendapat pendidikan di sekolah itu.
"Kita mau anak-anak disekolahkan di tempat yang sesuai kemauannya, bukan karena terpaksalah ada zonasi dimasukan di sekolah lain," ujarnya.
Baca juga: Peduli Pendidikan di Manokwari, Fahria Rahaningmas Serahkan Bantuan kepada Siswa di Sekolah Darurat
Baca juga: Demi Anak-anak Pengungsi Bisa Tetap Sekolah, Bupati Maybrat Panggil Kadis Pendidikan Cari Alternatif
Pendaftaran hari ini merupakan gelombang pertama, yang dibuka secara online dan offline.
"Baru tahun ini kita mendapatkan banyak kendala karena alasan zonasi dan lain sebagainya. Kecuali, kita tidak pernah sekolah di sini boleh. Anak-anak kami setiap tahun masuk dan mengenyam pendidikan di sini," katanya
Ia berharap, Dinas Pendidikan tidak boleh duduk diam terkait persoalan ini.
"Kita punya uang hanya cukup untuk daftarkan anak-anak, jangan mempersulit kita orang tua," ungkapnya
(*)