Manokwari Masih Zona Hijau PMK, Tidak Menerima Pasokan Hewan dari Luar Daerah

Kabupaten Manokwari masih zona hijau PMK karena tidak ada hewan masuk dari luar daerah.

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
Nixon Karubaba, Kepala Bidang Peternakan DP3 Kabupaten Manokwari, mengungkapkan alasan Kabupaten Manokwari masih aman dari PMK. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak pada Sabtu (2/7/2022).

Penetapan itu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022 yang berlaku hingga 31 Desember 2022.

Hingga keputusan itu dikeluarkan, Kabupaten Manokwari masih dikategorikan zona aman atau hijau.

"Kita masih aman, dan kita akan jaga terus supaya tetap aman," ujar Nixon Karubaba, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (DP3) Kabupaten Manokwari, Senin (4/7/2022).

Nixon mengungkapkan beberapa alasan Kabupaten Manokwari masih aman dari penularan PMK hingga sekarang.

Faktor Geografis

Secara geografis, Kabupaten Manokwari terletak di bagian kepala burung Pulau Papua.

Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, Kabupaten Teluk Wondama di sebelah Timur, Kabupaten Teluk Bintuni di sebelah Selatan.

Dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan.

Lalu lintas hewan ternak keluar dan masuk Kabupaten Manokwari, hanya melalui transportasi udara dan laut.

Sedangkan proses penularan PMK riskan terjadi melalui jalur darat. Meski begitu, ia kana memperketat arus lalu lintas hewan ternak.

"Setelah PMK mulai tinggi di Indonesia, kita tidak menerima pasokan hewan ternak dari luar lagi" ujarnya.

Hewan ternak jenis sapi, kambing, domba, kerbau dan babi adalah hewan yang berisiko terjangkit PMK.

Nixon mengatakan daerah Manokwari tidak mengimpor daging sapi, jauh sebelum kasus PMK mencuat.

Hal ini karena ketersediaan sapi di Kabupaten Manokwari mencukupi kebutuhan masyarakat daerah.

"Kita dari dulu jaga supaya produksi sapi itu berputar di daerah kabupaten saja," katanya.

Sebagian besar pasokan sapi di Manokwari berasal dari peternakan sapi di Distrik Warpramasi.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved