Idul Adha 2022
Daging Sapi Kurban Presiden Diberikan untuk Warga tak Mampu, Penjelasan Masjid Agung Al Akbar Sorong
Daging sapi kurban Presiden Jokowi di Masjid Agung Al-Akbar Sorong akan diberikan kepada warga tidak mampu
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Daging sapi kurban Presiden Jokowi akan diberikan kepada umat muslim yang tidak mampu.
Sapi bernama Gareng itu langsung dipotong usai Salat Idul Adha di Masjid Agung Al Akbar, Kota Sorong Minggu (10/7/2022).
"Sapi dari Pak Jokowi ini dipotong pertama, karena dagingnya segera di distribusikan ke umat muslim yang ekonomi pas-pas," ujar Kepala Badan Kesejaterahan Masjid Agung Al Akbar, Abu Bakar Alhamid kepada TribunPapuaBarat.com.
Baca juga: Ratusan Umat Muslim Ikut Salat Idul Adha 1443 H di Lapangan Mako Brimob Manokwari
Baca juga: Ribuan Umat Islam di Manokwari Salat Idul Adha, Begini Suasana Masjid di Kampung Transmigran
Sapi kurban Presiden Jokowi seberat satu ton 40 Kilogram. Usia sapi tiga tahun delapan bulan.
Sapi kurban itu diserahkan langsung Pejabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw kepada pengurus masjid pada Sabtu (9/7/2022).
Abu Bakar menjelaskan total bantuan hewan kurban di masjid terbesar di Kota Sorong itu berjumlah 15 ekor.
Bantuan sapi kurban berasal dari Presiden, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemkot Sorong, Bupati Raja Ampat dan mantan Gubernur Dominggus Mandacan.
"Semua sapi kurban dipotong hari ini. Dagingnya akan disebar sesuai kupon yang dibagikan," katanya.
Ia menambahkan kupon yang sudah disebarkan kepada umat muslim sebanyak 1.500 termasuk tenaga potong.
"Kupon sudah kami sebar, nanti mereka tinggal ambil. Semoga daging kurban kali ini menjadi berkat bagi umat Muslim," ujarnya.
Proses pemotongan sapi kurban Presiden dilakukan sedikitnya 15 orang.
Baca juga: Atlet Angkat Berat Papua Barat Raih 12 Emas, Paulus Waterpauw akan Buat Syukuran
Baca juga: Tradisi Malam Takbiran di Wilayah Transmigran Manokwari, Warga: Kenang Kampung
Sebelum dipotong, jenis sapi Simental itu terlebih dulu diikat di pagar besi. Sapi diikat menggunakan tali dibagian kaki, badan dan mulut.
Cara ini untuk mengurangi ruang gerak sapi pada saat dipotong. Pada saat diikat sapi peliharaan Sarima wanita asal Jawa ini tidak sedikitpun mengamuk.
Hingga pada saat dipotong, sapi seharga Rp 100 juta ini tetap tenang hingga napas terakhir.
(*)