Idul Adha 2022
Tradisi Malam Takbiran di Wilayah Transmigran Manokwari, Warga: Kenang Kampung
Suara takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, dikumandangkan di seluruh Mushola dan Masjid di wilayah transmigran (SP enam).
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Suara takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, dikumandangkan di seluruh Mushola dan Masjid di wilayah transmigran (SP enam), Distrik Masni, kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Seorang pengurus Musholah di SP enam jalur dua, Darsono mengatakan, takbiran ini sudah menjadi tradisi di seluruh dataran Warmare, Prafi, Masni, dan Sidei.
"Biasanya takbiran ini kita mulai dari pukul 19.00 WIT, hingga 00.00 WIT," ujar Darsono, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (9/7/2022).
Ia mengaku, tradisi suara takbiran berkumandang sembari memukul beduk terjadi sekira 20 an tahun.
"Pukul beduk dan takbiran ini dimulai sejak Musholah ini berdiri sampai sekarang," ucapnya.
Kata Darsono, trada isi seperti ini sering dilaksanakan bersamaan dengan beberapa orang warga setempat.
"Ini dibuat sejak ada setiap datang hari raya idul fitri dan idul adha," katanya.
"Kita pukul sebagai pertanda bahwa besok akan dilaksanakan salat idul adha atau idul fitri."
Bahkan, ketika hari raya idul fitri anak-anak muda dan orang tua pun sering melaksanakan pawai obor.
Selain itu, ia menuturkan, tradisi ini juga dibuat untuk mengingatkan kampung halaman di Jawa.(*)