Berita Manokwari

Puskesmas Prafi di Manokwari jadi Lokus Integrasi Layanan Primer Kemenkes RI

Menurutnya, Puskesmas yang siap, posyandu yang aktif, dan kader yang kompeten adalah syarat utama penerapan ILP

TribunPapuaBarat.com/Fransiskus Irianto Tiwan
DINKES - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Manokwari, Mikel Osok (kanan) bersama Technical Officer GF RSSH Takel PKP Kemenkes RI, Daffy Liansyah (kiri) di Manokwari, Kamis (11/9/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Kabupaten Manokwari resmi ditunjuk sebagai salah satu daerah lokus (tempat) pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Provinsi Papua Barat.

Program Nasional Kementerian Kesehatan ini diimplementasikan melalui kegiatan pelatihan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas SP4 Distrik Prafi

Puskesman SP4 Prafi merupakan puskesmas pertama yang menjalankan ILP di wilayah kabupaten Manokwari.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Mikel Osok, mengatakan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesiapan fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Menurutnya, Puskesmas yang siap, posyandu yang aktif, dan kader yang kompeten adalah syarat utama penerapan ILP. 

Karena itu, sebut Mikel, Dinkes Manokwari memulai dengan pelatihan terhadap 50 kader posyandu di Puskesmas Prafi .

"50 kader yang dilatih akan dibagi dalam dua angkatan, masing-masing 25 orang. Angkatan pertama berasal dari Kampung Desay dan angkatan kedua dari Kampung Aimasi," kata Mikel Osok Rabu (10/9/2025).

Ia menambahkan, target penerapan ILP di Manokwari adalah 40 persen dari total 15 puskesmas. Artinya, sekitar 4–5 puskesmas harus melaksanakan program ini di tahap awal.

Baca juga: Dinkes Manokwari Gelar Monev Kemitraan, Sinergikan Faskes Pemerintah-Swasta untuk Layanan Imunisasi

Tahun 2025 pun menjadi momentum awal implementasi dengan Puskesmas SP4 Prafi sebagai lokus pertama.

Program ini merupakan program pemerintah pusat. Sementara dari pemerintah daerah, dukungan diberikan melalui dana kampung untuk membiayai para kader Puskesmas Pembantu (Pustu)

"Sementara kegiatan pelatihan didukung penuh oleh Global Fund (GF) sebagai mitra Kementerian Kesehatan RI," tambahnya.

Lebih lanjut menurut Mikel, setiap Pustu minimal harus memiliki dua kader, dengan tenaga kesehatan yang terdiri atas satu bidan dan dua perawat.

"Pelatihan kader ini penting agar ILP benar-benar berjalan optimal di tingkat Posyandu maupun Puskesmas," ujarnya.

Sementara itu, Technical Officer GF RSSH Takel PKP Kemenkes RI, Daffy Liansyah, menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah menetapkan 15 lokasi di Indonesia untuk implementasi ILP.

Dan Manokwari menjadi salah satu daerah yang terpilih di Papua Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved