Besarnya Volume Sampah di Manokwari Capai 160,02 Ton, Pengelolaan Sampah di TPA Masih Open Dumping
Besarnya Volume Sampah di Manokwari Capai 160,02 Ton, Pengelolaan Sampah di TPA Masih Open Dumping
Penulis: redaksi | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI-Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manokwari dalam sehari mencapai 160,02 ton. Tetapi, pengelolaan sampah masih open dumping.
Kepala Seksi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari, Christove mengatakan setiap harinya petugas mengangkut sampah 160-an ton.
"Dengan komposisi sisa makanan mencapai 44 persen, kertas karton 11 persen dan sampah lain-lain 19 persen," ujarnya kepada TribunPapuaBarat.com, Kamis (21/7/2022).
Adapun luas area TPA Manokwari berkisar 59 hektar yang digunakan berkisar 10-12 hektar. Dan, khusus TPA luasnya berkisar tiga hektar.
Baca juga: BREAKING NEWS - Bangkai Paus Biru Sepanjang 11 Meter Terdampar di Pantai Simora Kaimana
Baca juga: Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke- 62 tahun, Maxsi Ahoren Ketua MRPB Berharap Jaksa Harus Pro Aktif
Akan tetapi, TPA Manokwari masih gunakan sistem open dumping atau dibuang begitu saja di TPA. Sehingga, sampahnya menggunung dan bisa sewaktu-waktu longsor.
Padahal UU No.18/2008 tentang pengelolaan sampah khususnya pasal 44 ayat 1 menyebutkan kalau pemerintah daerah harus membuat perencanaan penutupan tempat pemprosesan akhir sampah yang gunakan sistem terbuka.
Amanat undang-undang menyebutkan paling lama satu tahun terhintung sejak berlakunya undang-undang ini. Kemudian pada ayat 2 pemerintah daerah harus menutup tempat pemprosesan akhir sampah yang menggunakan sistem terbuka paling lama lima tahun terhitung sejak berlakunya undang-undang itu,
Oleh sebab itu, seharusnya sistem open dumping harus ditinggalkan sejak 2013 silam.
Ia menambahkan, Pemkab Manokwari masih gunakan sistem open dumping karena warisan dari dinas sebelumnya.
Menurutnya, belum berlakunya sistem sanitary landfill karena terkendala anggaran.
"Kalau kita bikin kolam baru itu, anggaran tidak sedikit. Ttu Rp 14-15 miliar," ungkapnya.
(*)