Daya Tarik Wisata Pesisir Jeen Womom, Pengunjung Bisa Lihat Tarian Pemanggil Penyu

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI- Direktur Exsekutif Pioner Tanah Papua, Ari Mantoro mengatakan, kawasan pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat memiliki potensi besar untuk mendongkrat ekonomi warga.

Pasalnya, di kawasan itu, tepatnya di Kampung Resye dan Womom Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat, terdapat eco wisata pengamatan penyu belimbing yang masuk kategori hewan dilindungi.

"Potensi eco wisata disana sangat menjanjikan. Ada juga kupu-kupu sayang burung dan pengamatan burung cenderawasih," kata Ari Mantoro saat ditemui TribunPapuaBarat.com di kantornya di Jalan Gunung Salju Manggoapi, Distrik Manokwari Barat Provinsi Papua Barat, Rabu (03/08/2022).

Baca juga: Terdampak Covid-19, Ilham Penjual Gorengan di Manokwari Banting Setir Jadi Penjahit Keliling

Baca juga: Hofni Maryen Kuli Bangunan Jadi Pengelola Perpustakaan Kampung di Distrik Sidey Manokwari

Ia menambahkan, wisatawan dapat ikut melepas tukik ke laut dan ada tarian pemanggil penyu yang ditampilkan warga lokal.

Selain itu, kata dia, transportasi menuju kawasan pesisir Jeen Womom menjadi hambatan. Sebab, akses menuju lokasi wisata itu hanya dari laut.

Sedangkan jadwal kapal laut yang melayani rute ke kawasan pesisir Jeen Womom sebulan sekali .

"Jadi kalau kita sewa kapal dari Suasapor otomatis harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. sekitar Rp 6-7 juta," ujarnya.

"Dan ini yang mungkin menjadi eco wisata disana kurang diminati warga domestik. Tapi kalau wisatawan manca negara pasti suka. Karena biasanya mereka ingin membaur bersama warga lokal," katanya. 

Baca juga: Fokus Latihan, SSB Indonesia Muda Manokwari Siap Ikuti Turnamen di Daerah hingga Nasional

Baca juga: 4 Orang Papua Meninggal Kelaparan, 548 Terdampak Krisis Pangan di Kabupaten Lanny Jaya Papua

Ditambahkan, saat ini langkah-langkah yang telah diambil untuk mengangkat potensi eco wisata di kawasan pesisir Jeen Womom berkomunikasi dengan pemerintah.

Namun sambungnya, pihaknya akan menyampaikkan desain eco wisata ke pemerintah.

"Tapi kami bersama WWF lewat program Voice Just for Climate Action (VCA) sudah melakukan advokasi ke kelompok sadar wisata (Pokdarwis)" ungkapnya.

(*)