Terdampak Covid-19, Ilham Penjual Gorengan di Manokwari Banting Setir Jadi Penjahit Keliling
Terdampak Covid-19, Ilham Penjual Gorengan di Manokwari Banting Setir Jadi Penjahit Keliling
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tak bisa dipungkiri pandemi covid-19 membuat kewalahan para pelaku usaha di Manokwari. Terutama di kalangan ekonomi mikro, kecil dan menengah.
Ilham (25), penjual gorengan di Kabupaten Manokwari, menjadi satu di antara pedagang kecil yang harus gulung tikar.
Ia terpaksa menyudahi usaha gorengan yang telah dimulainya sejak tahun 2016 itu.
"Saya kehabisan modal di tahun 2020. Jadi apa boleh buat, saya berhenti jualan, " kata Ilham saat ditemui TribunPapuaBarat, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Meski Partai Baru, Partai Ummat Papua Barat Yakin Bisa Peroleh Kursi DPR
Baca juga: Puskesmas Amban Klaim Beri Pelayanan Prima, Sering Sosialisasi Kesehatan di Permukiman Warga
Namun, pria asal Brebes, Jawa Tengah itu tak kehabisan akal. Ia lantas bangkit kembali.
Bermodal pengalamannya di dunia jahit-menjahit, Ilham pun banting setir menjadi penjahit keliling di Manokwari.
Keterampilan menjahit Ilham tak datang dengan sendirinya.
Ilham telah berkenalan dengan peralatan dan cara menjahit sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal itu ia dapatkan dari sang Ayah, yang juga seorang penjahit.
Kehabisan modal pada puncak pandemi covid-19 di tahun 2020, Ilham ditolong oleh mesin jahit tua milik sang ayah.
"Saya bawa ke tukang las, supaya disatukan dengan motor tua saya ini untuk dibawa putar-putar," tutur Ilham.
Ilham berbeda dari penjahit pada umumnya, yang kini sudah menggunakan mesin jahit otomatis atau listrik.
Dia masih menggunakan mesin jahit manual.
Baca juga: Hofni Maryen Kuli Bangunan Jadi Pengelola Perpustakaan Kampung di Distrik Sidey Manokwari
Baca juga: KISAH Andy Agaki, Lukis Wajah Nadiem Makarim 20 Menit Dibeli Rp 15 Juta
Kaki kanannya lincah mengayuh pedal mesin sembari tangannya sibuk mengatur kain, untuk menghasilkan jahitan benang yang rapi.
Selain itu, Ilham mengaku, lebih senang menjadi penjahit keliling ketimbang hanya stagnan di tempat jahit.