Dokter Spesialis Anak Ini Beberkan 3 Kebutuhan Anak, Ajak Orangtua di Manokwari Ikut BIAN
Dokter Spesialis Anak Beberkan 3 Kebutuhan Anak, Ajak Orangtua di Manokwari Ikut BIAN
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di Kabupaten Manokwari.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang, kepada TribunPapuaBarat.com, beberapa waktu lalu.
Satu di antaranya, kata Marthen, adalah pemahaman yang keliru dari masyarakat tentang imunisasi di tengah pandemi covid-19.
Menurut dia, tak sedikit orang tua yang beranggapan imunisasi dalam program BIAN adalah pemberian vaksin covid-19.
Baca juga: Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat, Pelampar akan Gelar Festival Milenial Beradat
Baca juga: Seorang Prajurit TNI Tewas di Lanny Jaya, Diduga Lalai Pakai Senjata, Danrem: Lakukan Penyelidikan
Kendala ini lantas menjadi sorotan dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, dr Maria Christina Mine Warme, Sp.A.
"Imunisasi dasar dan lanjutan itu adalah kebutuhan dasar anak. Jadi, harus dipenuhi baik dalam program BIAN saat ini, maupun program imunisasi rutin lengkap," urai dr Maria saat ditemui TribunPapuaBarat.com di ruangannya, Kamis (4/8/2022).
Ia menjelaskan, ada tiga kebutuhan dasar anak, yakni asuh, asih dan asah.
Imunisasi tergolong asuh, yakni pemenuhan kebutuhan fisik anak. Selain itu, asuh juga mencakup pemenuhan nutrisi, pakaian, tempat tinggal, dan layanan kesehatan pada anak.
dr Maria mengatakan, tujuan utama pemberian imunisasi kepada anak adalah meningkatkan sistem imun terhadap serangan penyakit berbahaya, sesuai jenis vaksin yang diterimanya.
Anak yang tidak atau terlalu lambat mendapat imunisasi, akan rentan terserang penyakit.
Jika jatuh sakit, risikonya akan jauh lebih berat ketimbang anak yang telah diimunisasi.
Oleh sebab itu, dr Maria mengimbau para orangtua untuk mengantar anaknya ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk mendapatkan layanan dalam BIAN.
Dan, tidak terhasut isu-isu negatif yang tidak tepat mengenai imunisasi.
Baca juga: INILAH Nama-nama Perwira Polri yang Dimutasi, Hambat Kasus Penyidikan Kematian Brigadir J
Baca juga: Elly Krey Seniman Manokwari, Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Karya Seni, Ukirannya Sudah di Manca Negara
Promosi Kesehatan (Promkes) dari Berbagai Pihak
dr Maria mengatakan, promosi kesehatan tentang BIAN, tidak hanya gencar dilakukan oleh pihak dinkes dan tenaga kesehatan (nakes).
Tetapi mesti melibatkan banyak pihak. Seperti stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan lainnya.