Orangtua Jangan Sepelekan Imunisasi, Dokter Spesialis Anak RSUD Manokwari Beberkan Manfaat BIAN

Orangtua Jangan Sepelekan Imunisasi, Dokter Spesialis Anak RSUD Manokwari Beberkan Manfaat BIAN

Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
Dokter spesialis anak di RSUD Manokwari, dr Maria Christina Mine Warme, Sp.A memaparkan sejumlah manfaat yang didapat anak karena imunisasi dalam BIAN tahun 2022. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, dr Maria Christina Mine Warme, Sp.A menjelaskan, sejumlah manfaat anak diimunisasi.

Karena itu, ia meminta orangtua untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kabupaten Manokwari.

"Imunisasi dasar dan lanjutan itu adalah kebutuhan dasar anak. Jadi, harus dipenuhi baik dalam program BIAN saat ini, maupun program imunisasi rutin lengkap," ujar dr Maria saat ditemui TribunPapuaBarat.com di ruangannya, Kamis (4/8/2022).

Ia menjelaskan, ada tiga kebutuhan dasar anak, yakni asuh, asih dan asah.

Imunisasi tergolong asuh, yakni pemenuhan kebutuhan fisik anak. Selain itu, asuh juga mencakup pemenuhan nutrisi, pakaian, tempat tinggal, dan layanan kesehatan pada anak.

Baca juga: Seorang Prajurit TNI Tewas di Lanny Jaya, Diduga Lalai Pakai Senjata, Danrem: Lakukan Penyelidikan

Baca juga: Ketergantungan Migas, Akademisi UNIPA Minta Pemprov Papua Barat Optimalkan Sektor Pariwisata

dr Maria mengatakan, tujuan utama pemberian imunisasi kepada anak adalah meningkatkan sistem imun terhadap serangan penyakit berbahaya, sesuai jenis vaksin yang diterimanya.

Seperti pemberian imunisasi MR (measles dan rubella), dalam program BIAN bagi anak usia 12 sampai 59 bulan. Berguna untuk mencegah anak dari penyakit campak (measles) dan campak Jerman (rubella).

Lantaran pemberian vaksin MR akan membantu tubuh mengenal dan membentuk kekebalan (antibodi). Sehingga mampu melawan virus penyebab measles dan rubella.

Walaupun perlindungannya tidak seratus persen, lanjut dr Maria, tetapi anak yang telah mendapat imunisasi MR memiliki peluang kecil terinfeksi penyakit campak dan rubella.

Ketimbang anak yang tidak atau terlalu lambat mendapat imunisasi, akan rentan terinfeksi penyakit.

"Kalau pun terpapar, risikonya akan lebih ringan daripada anak yang tidak atau terlambat diimunisasi," paparnya.

Oleh sebab itu, dr Maria mengimbau para orang tua untuk mengantar anaknya ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk mendapatkan layanan dalam BIAN. Tidak terhasut isu-isu negatif mengenai imunisasi.

"Ingat, kekebalan itu tidak hanya dari imunisasi. Harus didukung dengan pemberian nutrisi yang adekuat," tutup dr Maria.

Program Imunisasi dalam BIAN

Melansir dari petunjuk teknis (juknis) BIAN, oleh Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022, BIAN dilaksanakan untuk menutup kesenjangan cakupan imunisasi akibat pandemi covid-19.

Secara nasional BIAN akan berlangsung hingga 31 September mendatang.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved