Cuaca Ekstrim Papua Barat Berakibat Harga Ikan Meroket, Nelayan Manokwari tak Bisa Melaut
Cuaca Ekstrim Papua Barat Berakibat Harga Ikan Meroket, Nelayan Manokwari tak Bisa Melaut, berikut kisahnya
Penulis: redaksi | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI -Cuaca ekstrim yang terjadi pada sejumlah wilayah di Provinsi Papua Barat mengakibatkan nelayan tidak berani melaut. Alhasil, harga ikan di sejumlah pasar di Kota Manokwari meroket.
Seorang nelayan, Herman Wanma (48) mengatakan, kondisi laut tidak stabil sehingga para nelayan takut melaut.
"Kami, nelayan mencari tidak aman (melaut)," ujar Herman kepada TribunPapuaBarat.com, di Pasar Ikan Sanggeng, Selasa (23/08/2022).
Baca juga: Seorang Ibu dan Anaknya Tewas Tertimbun Longsor di Kota Sorong, Warga dan Polisi Berjuang Evakuasi
Baca juga: Banjir Besar Kota Sorong, Warga: 32 Tahun Tinggal di Kompleks Malibela Baru Perdana Kebanjiran
Ia menambahkan, cuaca ekstrim mengakibatkan hasil tanggapan nelayan tidak banyak. Bahkan, bila dipaksakan melaut beresiko bagi keselamatan.
"Tong (kita) tidak dapat ikan banyak karena gelombang," katanya.
Tidak sedikit nelayan yang enggan meluat karena cuaca ekstrim mengakibatkan harga ikan mahal.
Harga normal atau biasanya Rp 50 ribu, untuk ikan ukuran tiga kilo gram. Kini, mencapai Rp 100 ribu.
Sedangkan, nelayan lainnya Wempi Ayomi menyampaikan, nelayan mencari ikan tidak berani jauh. Artinya, jarak tempuh dikurangi.
Biasanya para nelayan bisa mencapai ikan lebih dari 100 mil kini tidak lagi berani jauh dari bibir pantai.
"Masyarakat sebagai konsumen dapat mengerti dan terima kondisi harga ikan," ungkapnya.
(*)