Bripka Septinus Arui, Meraih Mimpi dari Keterbatasan Ekonomi Jual Babi Untuk Beli Seragam Sekolah

Bripka Septinus Arui, Meraih Mimpi dari Keterbatasan Ekonomi, Jual Babi Seekor Untuk Beli Seragam dan akhirnya mendapat beasiswa di SMP

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
tribunpapuabarat.com/F. Weking
KISAH – Anggotas Satuan Binmas Polres Manokwari, Bripka Septinus Arui saat ditemui awak media di Manokwari, pekan lalu. 

Ia sempat putus asa ketika kehilangan sosok nenek yang telah memeliharanya dari kecil.
Namun, ada sedikit asa dalam dirinya untuk menaklukan segala hambatan dan keterbatasan itu.

“Selama saya kecil, satu pasang pakaian bisa dipakai sampai satu tahun. Saya mau dapat uang dari mana beli pakaian,” ujar Bripka Septinus Arui.

Terkadang Septinus mengikuti warga lainnya untuk berburu babi di hutan. Biasanya ia mendapatkan sedikit dari hasil tangkapan yang dijual ke pasar.

“Ada tante yang honor di Sarai juga bantu saya. Sebelumnya terada (Tidak ada) saya sendiri,” tuturnya.

Akhirnya, ia berhasil menamatkan pendidikan dasarnya dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Sidey, SP 10.

Septinus bersyukur memperoleh beasiswa selama menempuh pendidikan di bangku SMP.

Lokasi sekolah dengan kampungnya sangatlah jauh. Akhirnya Septinus bersama belasan temannya sepakat untuk menempati rumah warga di daerah transmigrasi yang masih kosong.

Setiap akhir pekan, sebagian dari mereka kembali ke Kampung Sarai untuk mengambil perbekalan.

“Hari Minggu kami kembali lagi ke Sidey karena Senin sudah sekolah,” ucap dia.

Septinus sudah terbiasa hidup dalam himpitan perekonomian. Jiwa petarungnya terbentuk. Usai jam sekolah, ia manfaatkan untuk mencari pekerjaan serabutan agar bisa mendapat tambahan biaya.
Usaha dan kerja kerasnya membuahkan hasil.

Ia menamatkan pendidikan SMP dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Manokwari.

Biaya pendidikan semasa SMA juga dibantu oleh tantenya yang sudah berprofesi sebagai perawat di Puskesmas.

“Puji Tuhan saya masuk 10 besar jadi saya dapat beasiswa dan biaya dari tante,” tuturnya.

Setelah tamat SMA, Septinus bekerja dengan salah seorang anggota legislatif. Upah yang ia terima disimpan sedikit demi sedikit untuk melanjutkan mimpi meraih gelar sarjana.

“Saya pernah kuliah tapi tidak mampu biaya, jadi saya keluar,” ucap Septinus Arui.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved