Berita Sorong
Paulus Waterpauw Sedih 6.000 Anak-anak di Papua Barat Putus Sekolah
"Saya kaget dan sedih hati karena hasil survei penelitian pendidikan, hari ini ada kurang lebih 6 ribu anak-anak putus sekolah," kata Paulus Waterpauw
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, mengaku prihatin pada kondisi pendidikan di Papua Barat.
Menurutnya, percepatan pendidikan di tanah Papua Barat menjadi bahasan utama dalam rapar kerja (raker) wali kota dan bupati se-Papua Barat di gedung Aimas Convention Center (ACC), Kabupaten Sorong, 20-21Oktober 2022.
"Saya kaget dan sedih hati karena hasil survei penelitian pendidikan, hari ini ada kurang lebih 6 ribu anak-anak putus sekolah," kata Paulus Waterpauw.
Ia pun meminta masalah pendidikan menjadi perhatian serius semua kepala daerah di Papua Barat.
"Buat apa kita duduk di ruangan yang hebat ini, tapi ada sekian puluh ribu anak-anak asli Papua, generasi emas Papua, tidak dapat pendidikan yang baik," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Buat Rencana Induk Otonomi Khusus Jilid II Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Ia meminta masukan konstruktif dari semua peserta raker untuk mencari solusi soal masalah pendidikan ini.
Selain soal pendidikan, Paulus Waterpauw juga menyinggung soal tata ruang. Ia meminta agar wali kota dan bupati menyampaikan rencana tata ruang secara tertulis.
"Perubahan RT RW itu tidak gampang karena provinsi ini sudah ditetapkan sebagai provinsi konservasi. Zaman dulu ada negara-negara yang menjanjikan bahwa Papua termasuk Papua Barat akan menjadi paru-paru dunia," kata Paulus Waterpauw.
Persoalan kemiskinan dan inflasi juga menjadi fokus pembahasan dalam rakor kali ini.
Ia berharap semua kepala daerah di Papua Barat mendengarkan harapan masyarakat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Penjabat-Gubernur-Papua-Barat-Paulus-Waterpauw-resmi-membuka-rapat-kerja.jpg)