1 Tahun Tragedi Kisor Maybrat, Kapolda Papua Barat Akui ada Pengungsi Belum Pulang ke Kampung
Situasi keamanan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, kini kembali kondusif setalah setahun lalu terjadi pembunuhan empat prajurit TNI di Posramil Kisor
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Mereka mengungsi lantaran adanya kasus pembantaian empat prajurit TNI di Posramil Kisor, Distrik Afiat Selatan, Kabupaten Maybrat, pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala Komnas HAM Papua dan Papua Barat Frits Ramandey.
"Untuk data kita pada 2021 lalu, jumlah masyarakat sipil yang mengungsi di Maybrat ada 1.600 jiwa," ujar Frits, kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (15/11/2022).
Hanya saja, untuk data saat ini pihaknya belum melakukan pendataan kembali terkait jumlah pengungsi Maybrat.
"Bisa jadi data 1.600 jiwa ini berubah berkurang atau justru semakin bertambah," tuturnya.
Frits mengatakan, persoalan pengungsi yang ada di Maybrat, Papua Barat, harus segera disikapi secara baik.
"Dari ketiga kampung itu masyarakatnya semua mengungsi di daerah tetangga termasuk Sorong," ungkap Frits.
"Kita bahas dengan DPRD Provinsi terkait pemenuhan hak atas kesehatan dan pendidikan bagi para pengungsi," jelasnya.
Pasalnya, Frits menyebut kurun waktu satu tahun setengah, anak-anak pengungsi kurang mendapatkan pelayanan yang layak.
"Anak-anak ini kurang mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan dengan baik," ungkapnya.
"Hampir satu tahun setengah anak-anak tidak mengikuti pendidikan."
Kemudian, Frits juga meminta agar bisa dilakukan perbaikan rumah-rumah di Kampung Kisor, Imsum dan Krus.(*)