Mendag: Tinggalkan Impor Beras, Bulog Wajib Serap Beras dari Petani pada Maret 2023

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAKARTA - Bulog kembali menyerap beras dari petani pada Maret mendatang.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut penyerapan beras dari petani itu sekaligus mengakhiri impor beras.

"Februari itu terakhir (impor beras) karena Maret sudah panen," kata Zulkifli Hasan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2023).

Ia mengaku belum tahu pasti jumlah stok beras yang diimpor pada Januari 2023.

Menurut Zulkifli Hasan, pada Maret nanti, Bulog wajib membeli berapapun jumlah beras dari petani pada harga terbaik.

Baca juga: Stok Beras di Gudang Bulog Manokwari Capai 1.400 Ton, Pj Gubernur: Pasokan Aman hingga Maret 2023

"Maret nanti, Bulog tugasnya berapa pun beli dari masyarakat dengan harga terbaik. Bukan harga paling tinggi, tetapi harga paling best gitu," ujarnya.

Menurutnya, pada periode penyerapan beras dari petani itu, warga miskin dapat membeli beras subsidi, tetapi petani tetap mendapat harga yang tinggi untuk penjualan beras mereka.

Ketua Umum Partai PAN menyebut penerapan skema itu menguntungkan warga dan petani sekaligus.

Baca juga: Lepas Papua Barat Daya, Papua Barat Optimistis Bisa Swasembada Pangan, Ini Lumbung Beras di Pabar

"Kalau dulu yang miskin dapat beras murah, lalu yang dikorbankan petani. Ini enggak boleh terjadi lagi," kata Zulkifli Hasan.

Pemerintah telah mengimpor 70 ribu ton beras pada Desember 2022.

Bulog yang dikepalai Budi Waseso itu disebut harus menghabiskan stok beras impor hingga akhir Januari.

"Kami kasih sampai Januari akhir. Terserah berapa bisanya Bulog, ya terserah Bulog. Habis itu giliran beli dari petani," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mendag Zulkifli Hasan: Impor Beras Berakhir Februari, Maret akan Kembali Serap dari Petani