8 Hari Terapung dan Bertahan Tanpa Makan, Nelayan Situbondo Dimandikan Kembang Saat Pulang
"Saya hanyut bersama rumpon selama delapan hari dan malam ke Kepulauan Kapopisang itu," kata Samsuddin.
TRIBUNPAPUABARAT.COM- Nelayan bernama Samsuddin (46) selamat setelah 8 hari terapung tanpa makan bersama rumpon di laut.
Samsuddin langsung disambut tangisan dan pelukan dari para anggota keluarganya saat kembali tiba di kampung halaman.
Ia juga dimandikan kembang.
Ia berasal Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Melaut dari Situbondo pada Sabtu (24/12/2022), nelayan itu kemudian hilang kontak.
Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Serah Bantuan bagi Nelayan asli Papua dan 50 Ribu Bibit pada Pembudidaya Ikan
Keluarga Samsuddin bersama nelayan lain berusaha mencari Samsuddin menggunakan tiga perahu di sepanjang perairan Mimbo, Banyuputih, Situbondo.
Upaya pencarian sang nelayan tak berhasil sehingga keluarga Samsuddin melapor ke kepala dusun dan camat Banyuputih.
Ia ditemukan terdampar di perairan Desa Kepopisang Bali, Kecamatan Tangaya, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, awal Januari 2022.
Ia pun pulang dan tiba di kampung halamannya pada 12 Januari 2022.
Keluarga Samsuddin yang menunggu sejak pagi di kantor Desa Sumberanyar, pun menangis melihat pria berusia 46 tahun itu.
Baca juga: Paulus Waterpauw Marah Masih Ada Nelayan Nakal Terobos Laut Papua Barat hingga Ambil Hasil
Di sana, Samsuddin langsung diserbu dan dipeluk oleh istri dan keluarganya.
Mereka pun memandikan kembang ke tubuh Samsuddin.
Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar, mengatakan bersyukur warganya, yang sempat hilang, pulang dalam keadaan selamat.
"Alhamdulillah, Samsuddin tadi pagi tiba dan dijemput di Pelabuhan Tanjung Wang, Banyuwangi," ujar Suharto.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kepala dusun di Sulsel yang menampung Samsuddin hingga bisa pulang.
"Waktu itu komunikasi dengan pak kadus (kepala dusun) terus dilakukan dan saya selalu meminta tolong," katanya.
Baca juga: Ini Identitas 9 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Teluk Wondama Papua Barat, 1 Orang Tewas
Kronologi perahu hanyut
Pada 24 Desember lalu, sekira pukul 14.00 WIB, perahu Samsuddin tiba-tiba kemasukan air dan mesinnya macet.
Ia pun mengikat perahunya ke rumpon atau rumah ikan yang ada di tengah laut.
Karena angin sangat kencang, tali pengikat perahu dan rumpon sempat putus.
"Mesin perahu dicoba dihidupkan, sempat hidup dan mati lagi," ujar Samsuddin.
Setelah dua hari dua malam di laut, perahu fiber Samsuddin menunjukkan tanda-tanda akan tenggelam.
Ia pun memindahkan ikatan perahu ke rumpon yang lain.
Baca juga: 11 Penumpang KM Semangat yang Tenggelam di Mimika Masih Hilang, Ini Upaya Tim SAR Gabungan
"Saya hanyut bersama rumpon selama delapan hari dan malam ke kepulauan Kapopisang itu," kata Samsuddin.
Selama terombang ambing di tengah laut, Samsuddin tak makan karena tidak ada bekal makanan.
"Saya hanya mengapung memakai rumpon itu, sedangkan perahu saya sudah tenggelam," katanya.
Ia mengaku sempat terlepas dari rumpon dari batang bambu yang dipegangnya.
Ia berinisiatif memakai styrofoam hingga ke pantai.
"Waktu itu, ada warga yang menolong dan langsung membawa saya ke puskesmas," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 8 Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Situbondo Berhasil Menepi, saat Pulang Dimandikan Kembang
| Sambut HUT ke-125 Fakfak, Warga Antusias Nonton Balap Perahu Belang 7 Petuanan |
|
|---|
| ‎Pembangunan 46 Rumah di Kawasan Borobudur Manokwari Ditargetkan Selesai Akhir 2025 |
|
|---|
| Detik-detik Oknum TNI Ngamuk di Bank hingga Berondong Tembakan, Puluhan Nasabah Panik Keluar |
|
|---|
| Biak Numfor Kirim 16 Ton Ikan ke Jakarta, Kontainer ke-14 Siap ke Semarang |
|
|---|
| Kasus Peredaran 80 Kg Sabu di Parepare, Bareskrim Polri Tangkap 3 Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Bangkai-Kapal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.