Komentar Dewan Adat Papua Doberay Soal Isu Penculikan Anak dan Kasus Pembakaran Wanita di Sorong

"Perlu para keamanan khususnya intelejen lebih pro aktif untuk memberikan keterangan informasi terkait isu penculikan anak," kata Sakarias Horota

TRIBUNPAPUABARAT.COM/MARVIN RAUBABA
DEWAN ADAT - Sekretaris Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Zakarias Horota, berfoto bersama dengan mantan Sekjen AMAN, Abdon Nababan pada kegiatan Pembebtukan Lemata, di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Kamis (18/01/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sekretaris Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, Sakarias Horota, angkat bicara soal ramai isu penculikan anak bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.

Seorang wanita dibakar hidup-hidup di Kota Sorong, Papua Barat Daya, berawal dari tuduhan penculikan anak.

Ia menyebut, peristiwa itu perlu disikapi dengan serius oleh semua pihak, lantaran isu penculikan anak sangat meresahka masyarakat khususnya para orang tua.

"Perlu para keamanan khususnya intelejen lebih pro aktif untuk memberikan keterangan informasi terkait isu penculikan anak," kata Sakarias Horota, Kamis (26/01/2023).

Maraknya informasi miring yang beredar di sosial media, bahkan grup-grup Whatsapp juga menjadi sorotan tersendiri bagi dia untuk mengkritisi hal tersebut.

Baca juga: Gara-gara Isu Penculikan Anak, Wanita Dibakar Hidup-hidup di Sorong, Polisi Pantau Sekolah-sekolah

Menurut Sakarias Horota, hal itu yang membuat masyarakat ketakutan hingga mengambil tindakan hakim sendiri.

Ia tindakan tersebut tidak dibenarkan sama sekali dan para pelaku harus menanggung akibat perbuatan mereka.

"Kami meminta maaf kepada suku yang mengalami itu dan kami juga menhimbau agar masyarakat lebih bijak menyikapi sesuatu," ujar Sakarias Horota. 

Baca juga: Kapolresta Sorong Kota Bantah Ada Kasus Penculikan Anak di Kota Sorong: Belum Ada Laporan

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada di lingkungan masing-masing.

Apabila mendapati sesuatu yang mencurigakan, alangkah baiknya dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

Ia juga meminta agar kasus atau isu penculikan anak diusut sampai tuntas.

"Kalau benar kasus itu pernah terjadi di Indonesia, maka harus diusut sampai tuntas, agar tidak ada lagi ketakutan di masyarakat," ujar Sakarias Horota. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved