Hikmah Jumat: Seorang Muslim yang Beriman, Harus Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Sebagai muslim yang mengaku telah beriman, harus bisa menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari)
Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Raodah, Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (10/2/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Umat muslim pada akhir zaman di seluruh dunia termasuk Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengaku menjadi diri orang beriman.

Hanya saja, keimanannya pun masih dipertanyakan lantaran sering digadaikan untuk kepentingan jabatan duniawi.

Hal itu diungkapkan Mubalig di Kota Sorong Ahmad Lamba Rahangmetan, saat khutbah di Masjid Raodah, Kilometer 8 Sorong.

Baca juga: Aboe Bakar Al-Habsyi: TNI/Polri Harus Maksimal Tuntaskan Masalah KKB, Pendekatan Humas Cara Terbaik

"Kita sekarang ini sudah tidak menegakkan amar ma'ruf nahi munkar (menyuruh ke kebaikan dan melarang berbuat jahat)," ujar Rahangmetan, Jumat (10/2/2023).

Harusnya, sebagai muslim yang mengaku telah beriman, harus bisa menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Selain itu, setiap manusia pun harus selalu mengingat waktu kematian, sehingga bisa terus mengintrospeksi diri.

"Sehingga dia bisa melaksanakan segala bentuk ibadah yang dianjurkan oleh Allah SWT dan meninggalkan laranganNya," tuturnya.

Pasalnya, setiap orang mengaku diri orang yang muslim di mana saja dia berada.

"Kalau orang muslim belum tentu dia beriman, kalau dia beriman maka sudah tentu dia muslim," tegasnya.

Baca juga: 6 Rumah Terbakar di Wosi Manokwari, Mahyudi: Saya Cuma Selamatkan Anak dan Istri

Iman Nabi Ibrahim AS

Tak hanya itu, lewat momentum ini pihaknya mengajak semua orang agar bisa memetik hikmah dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS.

"Keimanan Nabi Ibrahim kala itu diuji oleh Allah SWT saat anaknya yang sudah ditunggu bertahun-tahun lahir," jelasnya.

Bayangkan, kala itu Nabi Ibrahim dan IstriNya sudah sangat merindukan buah hatiNya yakni Nabi Ismail.

"Anaknya pun lahir namun turun perintah Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail. Namun karena keimanan Ibrahim begitu kokoh sehingga tetap mengikuti perintah Allah SWT," katanya.

"Jika keimanan seorang muslim benar-benar seperti Nabi Ibrahim maka setiap perintah Allah akan dikerjakan."

"Saat ini kita sudah jauh dari khittah yang sebenarnya diperintahkan oleh Allah lewat Rasulullah SAW, sehingga kadang keimanan kita dijual begitu saja," ungkapnya.

Rahangmetan berharap, umat muslim di Kota Sorong, harus bisa lebih mendalami setiap ilmu sehingga keimanannya tidak sebatas pada pengakuan di lisan.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved