Kisah Ibu dan Anak 5 Hari Terkubur Puing Setelah Gempa Turki

Kisah penyelamat ibu dan anak, korban gempa bumi Turki mengundang haru

AFP
Anggota tim penyelamat berjalan menuju bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah, 6 Februari 2023. Gempa yang berpusat di Turki itu menghancurkan Turki, termasuk keluarga Leyla di bekas blok apartemen Elbrar. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM -  Kisah penyelamat ibu dan anak, korban gempa Turki mengundang haru di tempat yang dulunya blok apartemen Elbrar, Turki.

Seorang bocah laki-laki, Ridvan (9), ditemukan hidup setelah 5 hari terjebak di puing-puing reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Turki.

Ia ditemukan selamat dalam pelukan ibunya, Leyla, yang justru meninggal dunia.

Saat ditemukan, bocah laki-laki itu kedinginan, dehidrasi parah, dan sebagian tubuhnya remuk.

Paramedis pun segera membawa Ridvan ke rumah sakit.

Baca juga: PBB Memperkirakan Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Turki Bisa Capai 50.000 Orang

Kisah penyelamatkan Ridvan dilaporkan wartawan Sky News yang bertemu dengan tim penyelamat multinasional.

Saat itu, tim berusaha mengeluarkan perempuan yang bernama Leyla dari bawah puing-puing.

Mereka bekerja sepanjang malam untuk membebaskan Leyla.

"Kami membuat satu lubang di dalam, seperti persegi 50 cm, sangat kecil, cukup untuk satu orang.

"Saya masuk ke dalam, melalui terowongan sekitar tujuh meter."

"Kami mulai memanggilnya, dia menjawab tetapi suaranya lemah," kata kru tim penyelamat dari Italia, Gianluca Pesce.

Baca juga: 4 Hari Terkubur Puing Akibat Gempa Turki, Zeynep Tetap Hidup, Petugas: Kini Saya Percaya Keajaiban

Tim penyelamat itu dipimpin anggota unit pencarian dan penyelamatan nasional Israel.

Mereka menghabiskan 24 jam untuk mencoba menjangkau Leyla dari samping dan atas gedung.

Petugas bisa mengeluarkan suami dan putri Leyla, tetapi ibu itu masih di posisi yang sangat sulit.

"Ini akan memakan waktu lama," lanjut Pesce, dikutip dari Sky News pada Minggu (12/2/2023).

Di tengah usaha penyelamatan Leyla, ada suara lain dari balik puing-puing yang diduga suara putranya, Ridvan (9).

Sebelum gempa bermagnitudo 7,8 terjadi, Leyla dan suaminya sedang berbaring bersama Ridvan.

Baca juga: Kisah Pilu Ayah dan Anak di Turki Akibat Gempa Bumi, Mesut Hanya Bisa Genggam Tangan Putrinya

"Kami tahu ada perempuan dan anak di dalam dan ketika kami mendekat, ternyata kami sedang berbicara dengan anak itu," kata paramedis bernama Jonathan Rousso.

Tim tidak bisa memotong dinding karena ada mesin cuci di tengahnya.

"Kami tidak dapat memotong mesin cuci dan harus menemukan cara. Jadi, kami menggali lebih dalam."

Operasi itu berbahaya dan berisiko roboh karena getaran sering terjadi.

Berdasarkan laporan Sky News, petugas berlari ke sisa-sisa toko lokal, mencari kayu dan sekrup untuk menopang terowongan bawah tanah mereka.

Baca juga: 11.000 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Turki, Rumah Mulai Sakit Kehabisan Listrik dan Obat

Sepanjang malam yang mendebarkan, anggota tim penyelamat bisa menjangkau bocah laki-laki itu.

Dokter berusaha menstabilkannya di bawah reruntuhan, tapi ada kekhawatiran serius tentang kondisinya.

Ridvan kemudian dikeluarkan lalu dibawa pakai tandu melalui lubang beton.

Ridvan hampir lima hari terjebak di bawah tanah, dalam pelukan ibunya.

Kisah ibu dan anak itu bernasib beda, Leyla tidak bisa diselamatkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terjebak 5 Hari, Bocah Korban Gempa Turkiye Hidup dalam Pelukan Ibunya yang Tewas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved