Berita Kaimana
Bupati Freddy Thie Ungkap Impiannya Jadikan Kaimana Smart City, Potensi Wisata Harus Diprioritaskan
Menurut Bupati Freddy, membangkitkan pariwisata Kaimana agar mengubah streotipe orang tentang wisata ikonik di Papua tidak hanya melulu Raja Ampa
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Bupati Kaimana Freddy Thie, mengungkapkan impiannya menjadikan Kota Senja sebagai smart city atau kota pintar di Provinsi Papua Barat.
Untuk mewujudkannya, menurut Freddy Thie, potensi pariwisata Kaimana mesti diprioritaskan di Papua Barat.
Sehingga, kendala yang dihadapi dalam mewujud nyatakan smart city, dapat diatasi bersama.
Baca juga: Freddy Thie Sebut Sejumlah Program Pengentaskan Kemiskinan di Kaimana, Ada Dana 4 Miliar per Kampung
Baca juga: Wisata Papua Barat Kaimana, Menyelam di Kolam Sisir Menikmati Cantiknya Alam Bawah Laut
"Mulai dari jalan menyangkut aksesibilitas, hingga telekomunikasi, penerangan, air bersih, transportasi dan akomodasi yang layak," kata Freddy Thie kepada wartawan di Kaimana, Papua Barat, Senin (13/3/2023).
Menurut Bupati Freddy Thie, membangkitkan pariwisata Kaimana agar mengubah streotipe orang tentang wisata ikonik di Papua tidak hanya melulu Raja Ampat.
Sebab, Kaimana dianugerahi panorama seperti Teluk Triton, Air Terjun Karawawi, Kolam Sisir, dan Pulau Venu.
Tak hanya itu, di Kaimana wisatawan dapat menikmati ekowisata hiu paus dan lukisan pra sejarah.
"Saya dengan bangga bisa bilang, apa yang ada di Raja Ampat ada di Kaimana. Tetapi, apa yang ada di Kaimana tidak ada di Raja Ampat. Salah satunya yaitu hiu paus," ungkapnya.
Terkait aksesibilitas dan konektivitas pembukaan jalan, Bupati Freddy menilai pemerintah pusat kurang perhatian kepada Kabupaten Kaimana.
Dengan luas wilayah 36.000 km2, jalan yang dibangun dari APBN hanya mencapai 40 km.
Sementara jalan tersebut mesti menghubungkan tujuh distrik, dua kelurahan dan 84 kampung di Kaimana.
"Kalau dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat, sudah mencapai ratusan kilometer," ujar Freddy Thie.
Kendati begitu, ia mengaku bersyukur karena di sektor lain, Kaimana secara perlahan mulai berbenah.
Seperti dari sektor telekomunikasi, ucapnya, telah dibangun 69 tower base transceiver station (BTS).
Kemudian, pada rancangan anggaran 2023, Kaimana mendapat suntikan dana Rp 45 miliar untuk peningkatan sarana dan prasarana Bandara Utarom.
"Peningkatan bandara (Kaimana) supaya maskapai Batik Air bisa masuk dan melayani rute pulang-pergi Jakarta-Makassar-Kaimana," urainya.
Freddy menyampaikan, pihaknya dalam master plan atau rencana tata ruang pengembangan pariwisata Kaimana, telah mengalokasikan dana untuk pengadaan bus tingkat pariwisata.
Ditambah pengadaan dua kapal cepat. Sekaligus pemetaan rute wisata yang menyisir 5 kawasan strategis pariwisata (KSP) di Kaimana.
"Penyusunan master plan pariwisata itu kerja sama antara pemerintah daerah dan Universitas Udayana Bali," tandasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.