Kampanye CukupDuaTelur BKKBN, Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia

Dalam program mendukung pengentasan stunting, BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network untuk menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting'.

Tribunnews
Kampanye #CukupDuaTelur BKKBN, Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia 

"Suami hanya perlu mengurangi rokoknya, kemudian minum zinc supaya spermanya bagus. Kalau mau menikah, laki-laki itu harus menyiapkan 75 hari sebelum menikah lantaran sperma dibuat selama 75 hari," ujar Hasto Wardoyo.

Hasto juga menyarankan agar warga mengkonsumsi protein hewani seperti ikan, telur dan daging untuk mencegah stunting pada balita.

Dalam program mendukung pengentasan stunting, BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network untuk menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting'.

Baca juga: Kepala BKKBN Papua Barat Sowan ke Mako Brimob Polda Papua Barat, Sinergi Tangani Stunting 

Dalam agenda tersebut, nantinya dikampanyekan mengkonsumsi telur dengan kampanye #CukupDuaTelur.

Telur dipilih menjadi sumber protein hewani yang paling mudah dibeli dan didapat karena harganya cukup terjangkau.

Kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia khususnya di wilayah yang dianggap angka stuntingnya masih tinggi.

"Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, anak dan pasangan yang akan melakukan pernikahan, juga kepada stakeholder sebagai penyambung informasi ke masyarakat," ujarnya.

Selain mudah didapat dan harga terjangkau, kata Hasto Wardoyo, telur mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng dan vitamin A,B dan D serta K.

Telur bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.

Baca juga: Pemkab Manokwari Siapkan Tiga Rencana Aksi Penanganan Stunting, Bupati: Pendataan Dioptimalkan

Kampanye #CukupDuaTelur yang menggandeng Tribun Network dengan kekuatan lokal menjangkau Indonesia diharapkan bisa mensuskeskan pencegahan stunting.

Dalam program tersebut juga ada program kakak asuh.

Para kakak asuh di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dana untuk pembelian telur untuk kebutuhan enam bulan terutama nutrisi untuk anak-anak.

Para kakak asuh nantinya bisa menyumbangkan dana senilai Rp 120 ribu tiap bulan atau kurang lebih Rp 1 juta untuk enam bulan yang akan dikonversi menjadi telur.

"Harga telur lebih murah daripada harga rokok saat ini, jadi diharapkan bapak-bapak di sana bisa membantu memenuhi nutrisi untuk anaknya," kata Hasto Wardoyo.

Baca juga: Kepala BKKBN Papua Barat Sowan ke Mako Brimob Polda Papua Barat, Sinergi Tangani Stunting 

CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, mengatakan kerja sama dengan BKKBN dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat, agar peduli dengan stunting di negeri ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved