Wisata Papua Barat

Mengintip Jejak Peradaban di Bukit Aitumeri Wondama, Perjuangan Isyak Samuel Kijne untuk Tanah Papua

Bukit Aitumeri menjadi satu di antara wisata Papua Barat dari sektor sejarah, sebagai saksi awal peradaban orang Papua.

|
istimewa
Dominee Izaak Semuel Kijne "Hidup dan Karyanya bagi Orang Papua" 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Bukit Aitumeri menjadi satu di antara wisata Papua Barat dari sektor sejarah, sebagai saksi awal peradaban orang Papua.

Wisata Papua Barat Bukit Aitumeri tepatnya berada di wilayah Distrik Wasior.

Dikutip dari wondamakab.go.id, di wisata Papua Barat Bukit Aitumeri terdapat beberapa situs sejarah.

Baca juga: Daftar Wisata Papua Barat di Manokwari dan Sorong: Dekat dari Kota dan Akses Mudah

Dari batu beradaban, batu inspirasi dan gedung sekolah tua yang didirikan oleh Isyak Samuel Kijne, seorang peng-Injil atau missionaris pada ratusan tahun silam.

Sekolah tersebut menjadi tempat belajar bagi para generasi terdahulu Teluk Wondama.

Dan kini telah tetap difungsikan menjadi tempat belajar, namun berubah menjadi SMP Yayasan Pendidikan Kristen atau YPK Aitumieri.

Untuk melihat situs batu inspirasi yang lokasinya paling jauh, harus mendaki di atas lereng bukit.

Dengan berjalan kaki menapaki satu-persatu seribu anak tangga.

Untuk menapaki anak tangga tersebut membutuhkan waktu berkisar 30 menit.

Namun eloknya pemandangan dan suasana di atas bukit membayar lunas lelah perjalanan tersebut.

Suara nyanyian burung liar yang mendiami bukit, hingga asrinya alam membuat tenang dan nyaman.

Bahkan Keindahan Teluk Wondama nampak jelas dari atas batu inspirasi di bukit Aitumeiri, terlebih jika dilakukan pada sore hari.

Batu peradaban dan batu inspirasi pun melengkapi keindahan alam tersebut.

Jejak perjuangan Isyak Samuel Kijne dalam menyebarkan ajaran serta membuka pendidikan di tanah Papua dapat terlihat.

Isyak Samuel Kijne menjadi pelaku sejarah yang memiliki jasa besar terhadap beradaban di Teluk Wondama.

Dikutip dari kemendikbud.go.id,  batu ini dahulu digunakan Izhak Samuel Keijne untuk bergumul berdoa di Tanah Papua.

Ia juga menciptakan lagu-lagu rohani dan mazmur yang sekarang digunakan oleh umat Kristen di Tanah Papua dalam beribadah. 

Izhak Samuel Keijne mengajar para muridnya dan di atas batu ini juga para siswa melatih keterampilan dirinya, baik itu bagaimana belajar, memimpin doa.

Baca juga: Bagaimana Cara ke Raja Ampat di Wisata Papua Barat Daya dari Jakarta?

Dan bagaimana menjadi dirijen dengan lagu-lagu yang diciptakan oleh Bapak Izhak Samuel Keijne.

Pemerintah daerah telah membangun sebuah bangunan yang mempunyai jumlah tonggak tiang sebanyak 6 tiang Yang melambangkan ke-6 murid yang pertama lulus dari sekolah Aitumeri.

Bukit Aitumeri juga dikenal dengan sebutan Bukit Tom dan Reggi karena hubungan pertemanan antara istri dari Izhak Samuel Keijne (Reggi) yang berteman dengan murid yang merupakan salah satu anak didik yang mereka sayangi yaitu Tom Wospatrick.

Batu Peradaban merupakan salah satu situs sejarah yang paling dikenal di Teluk Wondama.

Batu Peradaban Yang diletakan oleh Pdt. I.S. Kijne dengan pesannya: “Di atas batu ini, saya meletakkan peradaban orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”.

Batu Peradaban di Wondama
Batu Peradaban di Wondama (istimewa)

Jika menghitung masa kerja Kijne sejak dari Mansinam ke Teluk Wondama (1923 – 1941) adalah 18 tahun.

Ia sudah mendidik dan menghasilkan ratusan anak Papua yang berasal dari berbagai suku di Tanah Papua yang datang ke Mansinam dan Miei di Teluk Wondama (Ketika Kijne menjadi guru di Mansinam 1923-1925, hanya sekitar kurang lebih 50-an anak saja, ketika sekolah dipindahkan ke Aitumieri Miei Teluk Wondama (1925-1941) ada sekitar 250 Anak Noormale School Miei yang tamat disana, yang beberapa dekade ke depan bekerja di Pemerintah maupun Gereja).

Sehingga patutlah julukan "Pendidik Orang Papua" pantas di berikan kepada guru dan dominee yang berasal dari Vlaardingen (Belanda) ini karena seluruh perhatian dan cinta kasihnya di berikan dan dipersembahkan utnuk Tanah dan Bangsa Papua.

Pesan religius Kijne selaku Bapak Peradaban orang Papua ini memiliki makna bahwa orang Papua akan tampil sebagai pemimpin di atas tanahnya sendiri.

Pemandangan alam dari Bukit Aitumeri ke arah laut sangat indah. Bukit ini melambangkan moralitas yang tinggi dari masyarakat raimune (kampung) Wondama.
Pemandangan alam dari Bukit Aitumeri ke arah laut sangat indah. Bukit ini melambangkan moralitas yang tinggi dari masyarakat raimune (kampung) Wondama. (wondamakab.go.id)

Di sela-sela patahan dan lubang batu, ada banyak uang kertas pecahan 1.000 hingga 50.000 yang sengaja ditaruh oleh para pengunjung.

Ini merupakan bukti betapa keyakinan masyarakat cukup kuat terhadap nilai atau sakralitas batu tersebut.

Kemudian beralih ke lokasi air terjun yang tak kalah elok.

Melepas dahaga di air terjun bisa menutup perjalanan yang seru di Bukit Aitumeri.

Batu Inspirasi bukan hanya satu di antara situs yang bisa pengunjung pelajari.

Kunjungi lebih banyak wisata Papua Barat yang bisa dijelajahi di link berikut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved