Pembeli Ayam Lokal di Pasar Remu Sorong Menurun, Pedagang Singgung Soal Ayam Beku

Pedagang ayam di Pasar Remu mengaku kehilangan banyak pembeli dibandingkan akhir Ramadan dan Lebaran selama masa Covid-19.

|
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari
Pedagang ayam sepi pembeli di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Pedagang ayam di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, minim pemasukan menjelang Idulfitri 1444 Hijrah atau 2023 Masehi.

Mereka mengaku kehilangan banyak pembeli dibandingkan akhir Ramadan dan Lebaran selama masa Covid-19.

Para pedagang menduga pembeli lebih memilih ayam beku yang dikirim dari Surabaya, Jawa Timur.

Pedagang ayam di Pasar Remu, Roli Sitohang (60), menyebut harga ayam beku lebih murah daripada harga ayam lokal yang ia jual.

"Harga ayam yang kami jual normal seperti biasa," ujarnya, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Pedagang Ayam di Pasar Remu Sorong Mengeluh, Stok Banyak Sepi Pembeli

 

Sejak awal Ramadan hingga menjelang Idulfitri 2023, ia menjual ayam Rp 37.000 per ekor.

Tanpa menaikkan harga menjelang hari raya, ucapnya, pembeli ayam sangat sepi di Pasar Remu.

Padahal, 10 hari sebelum Idulfitri tahun lalu, pembeli ayam memadati Pasar Remu

Baca juga: Dana Bangun Pasar Remu Kota Sorong Capai Rp 200 M, Mendag: Kami Akan Uji Kelayakan

"Jika kondisi seperti ini terus, otomatis peternak dan penjual ayam di Sorong terancam gulung tikar," ucap Roli Sitohang.

Ia dan kawan-kawan mengaku tidak bisa menurunkan harga dagangan agar setara dengan harga ayam beku dari Surabaya. 

"Kami mau kasih turun harga, tapi nanti malah rugi karena pakan dan lainnya didatangkan dari luar," ujar Roli Sitohang.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved