Nihaya Rawi 20 Kali Naik Haji, Setiap Haji Wada: ''Ya Allah, Aku Balik Sebentar Saja''

Bukan konglomerat, Nihaya Rawi hanya purnabakti Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Penulis: Thamzil Tahir | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/THAMZIL THAHIR
Nihaya Rawi di lobi utama gedung Kantor Urusan Haji Indonesia, kawasan Mazaani, tenggara Masjid Nabawi, Madinah, Senin (28/5/2023) siang. Ia sudah 20 kali naik haji. 

"Saya awalnya pembimbing, beri tahu jamaah manasik dan pengalaman haji," kata Nihaya Rawi.

Debut haji awal dekade millenium 2000 itu, ternyata membawa berkah.

Jamaah terbantu, pengelola KBIH puas.

Sejak itu, Nihaya jadi pembimbing langganan, hingga saat ini.

KBIH Al Hilal Lubuk Pakam dipimpin dipimpin H Mujahiddudin, Sekretaris Hj Siti Aminah Nasution dan Nihaya Rawi, sebagai pembimbing.

"Saya hanya frei (tak berangkat) saat pendemi dan tahun 2022 karena batas usia 65 dilarang masuk Haramain."

Baca juga: Dinas Kesehatan Papua Barat Kirim Enam Tenaga Kesehatan Dampingi Jamaah Haji 2023 

Di musim haji tahun ini, Nihaya Rawi membimbing 90 jamaah dari Deli Serdang dan Lubuk Pakam.

Lantas dari mana Nihaya mengumpulkan ongkos haji?

"Saat daftar di KBIH. Tiap jamaah sudah komitmen beri biaya tambahan untuk manasik dan bimbingan. Itulah yang saya kumpul untuk setoran awal dan pelunasan."

Tak dapat dispensasi. Saat pendaftaran sebagai pembimbing ibadah, Nihaya Rawi juga ikut setoran.

Nihaya meyakini naik haji bukan karena uang setoran belaka. Selain niat, doa dia juga punya amalan khas.

Tiap Haji Wada' (ibadah terakhir sebelum kembali ke Tanah Air), dia selalu memanjatkan doa di depan Baitullah, Kabbah.

"Allahumma ya Allah, aku balik sebentar saja. Aku mau ajak kawan-kawanku, balik ke sini. Lagi. Ya, Allah sampaikan aku kemari ya Allah."

Baca juga: 555 Calon Haji Berusia di Atas 95 Tahun, Mayoritas Jemaah Haji Lansia Antara 65-74 Tahun

Doa spesifik itu maqbul dan senantiasa diijabah Sang Pemilik Ka'bah.

Bagi Nihaya Rawi, berhaji adalah undangan dan panggilan Allah SWT.

Apa doa sahaja?

"Tidak. Saya kalau pamitan saat haji Wada', tak pernah membelakangi Kabah."

Apakah itu berarti Pak Nihaya Rawi jalan mundur?

Pertanyaan Tribun itu hanya dijawab dengan anggukan dan senyum merekah.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved