275 Orang Meninggal Dunia Akibat Tabrakan Kereta Api di India, Diduga Akibat Kesalahan Sinyal

Kecelakaan maut itu melibatkan tiga kereta api di jalur kereta di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India. Sebanyak 275 orang meninggal dunia

Capture Twitter @RailMinIndia
Sebanyak 275 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta api di India pada Jumat (02/06/2023). Data korban itu per Minggu (04/06/2023) pagi. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Sebanyak 275 orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta api di India pada Jumat (02/06/2023). Data korban itu per Minggu (04/06/2023) pagi.

Kecelakaan maut itu melibatkan tiga kereta api di jalur kereta di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India. Beberapa gerbong hancur dan terbalik.

Akibat kesalahan sinyal lalu lintas elektronik, kereta api Coromandel Express berpindah jalur dan menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya.

Lalu, kereta api Yesvantpur-Howrah Express, yang dari arah yang berlawanan, menabrak dua kereta itu.

Pemerintah negara bagian Odisha, India, sempat menyebuy jumlah korban meninggal dunia 300 orang lalu direvisi menjadi 275 orang.

Baca juga: Oknum Anggota TNI dan Polisi Ditangkap karena Curi Rel Kereta Api

 

Pejabat senior perkeretaapian India, Jaya Verma Sinha, mengatakan Coromandel Express melaju dalam kecepatan tinggi.

Sinyal seharusnya diberikan ke kereta api itu agar melaju di jalur utama, tapi sinyal itu berubah.

Akibatnya, kereta kereta api Coromandel Express malah memasuki jalur melingkar yang berdekatan dengan kereta barang yang diparkir di sana.

Tabrakan tak bisa terhindarkan hingga membalikkan gerbong Coromandel Express ke trek lain.

"Dampaknya, kereta Yesvantpur-Howrah Express yang masuk dari sisi berlawanan juga tergelincir," kata Jaya Verma Sinha.

Baca juga: Kecelakaan Maut 8 Kendaraan di Tol Semarang-Solo, 7 Orang Meninggal Dunia

"Kereta penumpang yang mengangkut 2.296 orang tidak melaju terlalu kencang," katanya.

Kereta barang sering diparkir di jalur lingkar yang berdekatan sehingga jalur utama aman untuk kereta yang lewat.

Otoritas India tetap melanjutkan penyelidikan untuk mengungkapkan kesalahan sinyal itu akibat kesalahan manusia atau masalah teknis.

"Sistem ini 99,9 persen bebas dari kesalahan, tapi 0,1 persen kemungkinan selalu ada kesalahan," kata Verma.

Baca juga: Pemain Badminton Syabda Perkasa Belawa dan Ibunya Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Tol Pemalang

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved