Idul Adha 1444 H

Momen Idul Adha, Waterpauw Ajak Tokoh dan Pemuka Umat Gandeng Tangan Atasi Stunting di Papua Barat

Diungkapkan Paulus Waterpauw, Papua Barat sedang menghadapi stunting dan kemiskinan ekstrem.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
SAPI DARI JOKOWI - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, menyerahkan seekor sapi kurban dari Presiden Joko Widodo kepada pengurus Masjid Baitul Amin, di Kampung Udapi Hilir SP 4, Distrik (Kecamatan) Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (28/6/2023) sore. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mengajak tokoh dan pemuka umat untuk bergandeng tangan mengatasi berbagai masalah, termasuk stunting dan kemiskinan ekstrem.

Ia menilai, Idul Adha 2023 ini menjadi satu di antara momentum dalam upaya tersebut.

Hal itu disampaikannya saat menyerahkan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo kepada pengurus Masjid Baitul Amin, di Kampung Udapi Hilir SP 4, Distrik (Kecamatan) Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (28/6/2023).

"Harapan saya pada para tokoh dan pemimpin umat terus bergandeng tangan dengan pemerintah untuk terus mengerjakan dan membantu saudara-saudara kita dalam pemenuhan gizi dan makan," ujarnya.

Sapi bantuan dari Presiden yang diserahkan Gubernur Waterpauw berbobot 930 kilogram jenis simental brahman yang diberi nama "Paijo".

Baca juga: Daftar Ucapan Selamat Idul Adha 2023 dalam Bahasa Inggris, Jadikan Status di WhatsApp dan Instagram

 

Sapi ini dibeli Presiden Jokowi dari Agus, peternak asal SP 2, Distrik Prafi, Manokwari dengan harga sekira Rp 110 juta.

Waterpauw mengatakan ibadah qurban relevan dengan program pemerintah dalam pemenuhan gizi.

"Memanfaatkan momen untuk memberikan asupan makanan yang bergizi kepada mama-mama dan ibu-ibu yang membutuhkan, terutama pada kelompok rentan yang perlu bantuan kita," katanya.

Diungkapkan Paulus Waterpauw, Papua Barat sedang menghadapi stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Sesuai arahan Bapak Presiden (target) 14 persen untuk stunting, dan nol persen kemiskinan ekstrem," kata Pj Gubernur Papua Barat.

Baca juga: Paulus Waterpauw Minta Publik Bantu Kontrol Perkembangan Anak Stunting

Diungkapkan, Pemprov Papua Barat telah melakukan berbagai terobosan, termasuk dengan pola anak asuh dan orang tua asuh.

Hingga kini, Pj Gubernur Papua Barat telah mengangkat 75 anak dengan target selama 3-6 bulan dapat menurunkan di bawah 20 persen.

Ia berharap, upaya ini mampu mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045, termasuk Papua Barat.

"Tugas kita semua untuk menyurarakan dan kampanyekan hal itu untuk mendorong dan mengerjakan semua program pemerintah pusat kepada Provinsi Papua Barat dengan Slogan Saniat, Satekad, Satujuan Ngawujudken Papua Barat Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem," katanya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved