Berita Fakfak

Wujudkan Brand Fakfak Cerdas, LAPEPA Buka Les Gratis untuk OAP 

pihaknya menggunakan satu ruangan di SD YPPK Fakfak menampung anak-anak dari berbagai sekolah supaya bisa belajar

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
Istimewa
PENDIDIKAN - Potret anak-anak Papua di Fakfak Papua Barat mengikuti les Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika di Kabupaten Fakfak Papua Barat yang diadakan Lembaga Adat Perempuan Papua (LAPEPA) Fakfak, Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Lembaga Adat Perempuan Papua (LAPEPA) Kabupaten Fakfak membuka les non formal untuk pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.

Les tersebut ditujukan untuk orang asli Papua (OAP) dan tidak dipungut biaya atau gratis.

"Kami tentu ingin ikut mensukseskan program Fakfak Tersenyum Pemkab Fakfak. Kami secara khusus fokus pada bidang pendidikan sesuai brand Fakfak Cerdas," kata Ketua LAPEPA Fakfak, Elizabet Bahba kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Pemkab Fakfak dan Politeknik Penerbangan Jayapura Teken MoU, Wujudkan Nyatakan Fakfak Cerdas

Baca juga: Ciptakan SDM Penerbangan, Untung Tamsil akan Kirim Anak-anak Fakfak Sekolah di Poltekbang Jayapuraq

Elizabet mengatakan, pembukaan pendidikan non formal dalam bentuk les ini diprioritaskan bagi anak murid Orang Asli Papua (OAP)

"Dalam kegiatan yang dimaksud memang kami melihat sangat penting untuk membuka suatu wadah, guna belajar kreatif bagi anak-anak kita secara gratis," ujarnya. 

Menurutnya, bimbingan belajar tersebut dikemas secara menarik dengan metode pembelajaran kreatif yang tidak membosankan. 

"Mengingatkan pula ini kita sekarang ada pada jaman yang canggih atau era digital sehingga ini kita dorong bagaimana peningkatan kualitas anak-anak OAP," tuturnya. 

Secara khusus di Fakfak, ia membeberkan anak-anak pelajar OAP masih kesulitan dalam menguasai mata pelajaran natematika dan bahasa Inggris. 

"Makanya kami buka les secara gratis untuk menolong anak-anak OAP, agar bisa mampu bersaing dengan teman-temannya dari suku-suku lainnya," kata Elizabet. 

Wanita murah senyum itu menyebutkan, pihaknya melibatkan para guru penggerak sebagai pengajar yang memiliki kerelaan hati untuk mengajar tanpa meminta imbalan. 

"Tentu yang kami kerahkan ini untuk mengajar anak-anak ialah mereka punya kualitas dan kompetensi memadai," ucapnya. 

Untuk saat ini, pihaknya menggunakan satu ruangan di SD YPPK Fakfak menampung anak-anak dari berbagai sekolah supaya bisa belajar.

"Kami juga masih terus membuka anak-anak OAP yang mau ikut dan belajar bersama meningkatkan kemampuan Matematika dan Bahasa Inggris," tandasnya.

(*) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved