Berita Fakfak
Pemkab Fakfak Jadikan Bahasa Iha Sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal di Sekolah
Karena dewasa ini Bahasa Iha semakin dilupakan oleh generasi muda kita
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Melalui kurikulum merdeka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak mendorong penuh pembelajaran muatan lokal Bahasa Iha.
Hal itu dikemukakan Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak, Girin dalam Bimtek implementasi kurikulum merdeka dan penyusunan perangkat pembelajaran muatan lokal Bahasa Iha pendidikan dasar yang diikuti TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Senin (25/9/2023).
"Seperti kita ketahui bersama, kurikulum merdeka belajar memberikan ruang seluas-luasnya bagi pemerintah daerah dalam mengimplementasikan muatan lokal dalam kurikulum," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - SMKN 2 Kaimana Masukkan Bahasa Daerah sebagai Ekstrakulikuler
Baca juga: Bupati Manokwari Hermus Indou Akan Kaji Penerapan Pelajaran Muatan Lokal di SD dan SMP
Girin menuturkan, kurikulum merdeka juga tidak hanya memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah, tetapi juga kepada pihak sekolah di mana dapat menambahkan muatan lokal sesuai karakteristik wilayah.
"Sekolah atau daerah bisa mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel dan tujuannya dapat memberikan peluang bagi pengembangan materi budaya, serta kearifan lokal pada pendidikan tingkat dasar," tandasnya.
Untuk dapat menjawab tantangan penerapan kearifan lokal pada tingkat pendidikan dasar, dikatakan Girin, tentu diperlukan perangkat pembelajaran yang baik serta kebutuhan pembelajaran Bahasa Iha di tingkat SD.
Pihaknya berharap melalui Bimtek yang diadakan para peserta dapat memahami secara utuh dan benar, terkait tujuan implementasi kurikulum merdeka.
"Serta mampu menyiapkan perangkat pembelajaran guna mendukung kelancaran proses belajar mengajar, khususnya mata pelajaran muata lokal," tandasnya.
Ia menekankan pihaknya terus berupaya dan mengharapkan penuh, agar setiap sekolah di Kabupaten Fakfak dapat memilih muatan lokal Bahasa Iha sebagai salah satu pilihan mata pelajaran yang wajib.
"Karena dewasa ini Bahasa Iha semakin dilupakan oleh generasi muda kita," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, Girin juga berharap dengan pelaksanaan Bimtek tersebut dapat mensinergikan implementasi kurikulum merdeka dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Fakfak yakni Fakfak Terdepan, Sejahtera, Nyaman, Unggul dan Mandiri (Fakfak Tersenyum).
"Terutama melalui visi menciptakan sumber daya manusia Fakfak yang cerdas serta melestarikan adat dan budaya sesuai nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Fakfak," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.