Berita Fakfak

Lapas Fakfak Fokus Tingkatkan Skill Warga Binaan Lewat Pembinaan Kemandirian 

Dari pembinaan kepribadian ini bisa menentukan para narapidana untuk mendapatkan remisi, integrasi dan asimilasi

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
LAPAS FAKFAK - Kalapas Kelas IIB Fakfak, Jaka Prihatin saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di ruang kerjanya terkait pembinaan kemandirian bagi para warga binaan, Selasa (26/9/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Fakfak terus berfokus dalam meningkatkan skill atau keahlian warga binaan melalui pembinaan kemandirian.

"Kami di Lapas Kelas IIB Fakfak ini pada prinsipnya tetap menjalankan tugas-tugas pelayanan pemasyarakatan, baik bagian ketatausahaan dan pembinaan serta pengamanan," kata Kalapas Kelas IIB Fakfak, Jaka Prihatin kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Selasa (26/9/2023).

Jaka menyebutkan khusus untuk pembinaan, pihaknya intens melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian. 

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Papua Barat Menyerahkan Tiga Senjata Less Lethal ke Lapas Fakfak

Baca juga: Lapas Fakfak Gandeng Tim Tenaga Kesehatan untuk Pengelolaan Makanan dan Minuman

"Dari pembinaan kepribadian ini bisa menentukan para narapidana untuk mendapatkan remisi, integrasi dan asimilasi," sebutnya. 

Sedangkan untuk pembinaan kemandirian, Jaka menyebutkan pihaknya berharap para narapidana memiliki skill, pengetahuan dan attitude atau tingkah laku yang baik. 

"Selain mereka bisa menjalankan proses pidananya, kemudian setelah bebas mereka tidak membuat perbuatan jahat lagi tetapi dapat berguna bagi bangsa dan negara dalam membangun NKRI," tandasnya.

Sementara untuk pembinaan kepribadian, Jaka menuturkan pihaknya memiliki program religi atau keagamaan, olahraga, hingga seni.

"Dalam kegiatan pembinaan kemandirian, saat ini kami sedang melakukan kegiatan pembuatan sofa, sehingga mudah-mudahan bisa berguna bagi narapidana khususnya memiliki skill atau keterampilan untuk membuat sofa," terangnya. 

Jaka berharap, output dari pembinaan yang dilakukan selama berada di Lapas, selain para narapidana setelah bebas tidak lagi membuat kejahatan. 

"Tetapi juga para narapidana setelah bebas nantinya memiliki skill yang bermanfaat untuk memulai usaha sesuai dengan kemampuan yang diberikan di Lapas," harap Jaka.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved