Berita Papua Barat

Satgas Laporkan Penanganan Stunting di Papua Barat, Berikut Datanya

Artinya kerja sama dan kolaborasi dari setiap kabupaten maupun provinsi, terutama kader kesehatan luar biasa

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
Tribunpapuabarat.com//Rachmat Julaini
Suasana road show penanganan stunting Papua Barat, di Gedung PKK Papua Barat, Selasa (3/10/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kesejahteraan (Kemenko PMK) melaksanakan road show aksi dan evaluasi penanganan stunting di daerah.

Ada 14 provinsi yang menjadi pelintasan road show. Satu di antaranya, Papua Barat.

Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Stunting Papua Barat, Juliana Anthoneta Maitimu, menjelaskan, dalam road show itu, pihaknya diberikan tugas memberi laporan capaian penanganan stunting.

Baca juga: World Contraception Day: Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara, Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Baca juga: Satgas Penanganan Stunting Papua Barat dan Tribun Salurkan Bantuan Telur di Posyandu Masyepi

"Sehubungan dengan kami melakukan rekomendasi yang dikeluarkan oleh tim road show evaluasi terpadu ini pada enam bulan lalu," ungkap Juliana Maitimu, Selasa (3/10/2023).

Disebut Juliana Maitimu, Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw telah melaporkan secara rinci intervensi stunting secara sensitif dan spesifik.

Intervensi spesifik dipastikan adalah langkah secara kesehatan sedangkan sensitif ialah langkah penanganan stunting yang berhubungan sanitasi, MCK, rumah layak huni dan lainnya.

Dari beberapa capaian yang dilakukan pemerintah Papua Barat di semester I, ia menyatakan laporan Paulus Waterpauw adalah hal luar biasa yang sudah dilakukan selama enam bulan.

"Artinya kerja sama dan kolaborasi dari setiap kabupaten maupun provinsi, terutama kader kesehatan luar biasa," ungkapnya.

Adapun menurut data per 1 Oktober 2023, jumlah  anak stunting mencapai 1.585 atau prevalensinya mencapai 15,54 persen.

Jumlah itu dipastikan turun dari jumlah 2.257 atau turun sebanyak 671 kasus.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved