Berita Manokwari
Hermus Indou Siap Terapkan Pertanian Modern untuk Maksimalkan Potensi Lahan di Manokwari
Ia menguraikan, potensi lahan untuk jenis tanaman pangan, khususnya padi sawah di Manokwari seluas10.250 hektar.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Bupati Manokwari Hermus Indou mengaku, siap menerapkan pertanian modern untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Hermus Indou mengungkapkan, mulai tahun depan Pemerintah Kabupaten Manokwai akan lebih serius menerapkan pertanian modern, khususnya di Dataran Warpramasi (Distrik Warmare, Prafi, Masni, Sidey).
Ia mengatakan, lahan persawahan di Dataran Warpramasi sebagai lumbung beras di Kabupaten Manowkari, saat ini hanya mampu menghasilkan empat ton per hektar.
Baca juga: Harvick Hasnul Qolbi: Kementan Siap Mendukung Pengembangan Pertanian di Papua Barat
Baca juga: Wamentan Harap Perbankan Kucurkan KUR untuk Sektor Pertanian dan Peternakan di Papua Barat
Untuk itu, Hermus Indou berharap, dengan sentuhan teknologi pertanian, produktivitaas pertanian di Dataran Warpramasi meningkat jadi 10 sampai 12 ton per hektar.
Selain meningkatkan kuantitas atau hasil, menurut Hermus, pertanian modern juga akan mendongkrak kualitas produksi pertanian.
Demi mewujudkan Manokwari sebagai lumbung ketahanan pangan di Provinsi Papua Barat.
“Pemda akan memastikan petani di Manokwari berakselerasi dengan teknologi. Kita berharap, kualitas dan produksinya akan jauh lebih meningkat lagi,” ungkap Hermus Indou saat diwawancarai di sela kunjungan Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi di kantor BSIP Papua Barat, pada Sabtu (2/12/2023) siang.
Hermus menjelaskan, pertanian modern berarti transformasi pertanian yang menyesuaikan diri dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi dan sistem informasi masa kini.
Ia menguraikan, potensi lahan untuk jenis tanaman pangan, khususnya padi sawah di Manokwari seluas10.250 hektar.
Namun yang sudah diolah baru 1.223 hektar, sehinggg ada lebih dari 8.000 hektar yang belum dioptimalkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, sektor pertanian di Indonesia mesti meningkatkan produktivitasnya, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) pertanian maupun sumber daya alamnya.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, ucapnya, yakni mendorong pertanian maju yang didukung dengan alat-alat yang modern dan tenaga ahli di bidangnya untuk mengoperasikan alat-alat tersebut.
Untuk itu, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mendorong kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
“Kerja sama melalui alsintan (alat dan mesin) yang modern dapat terlaksana dan tercukupi,” ujar Wamentan Harvick Hasnul Qolbi.
Ia menilai, kehadiran laboratorium Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Provinsi Papua Barat, menjadi peluang besar bagi Kabupaten Manokwari.
Dalam hal meningkatkan standar mutu yang terbaik untuk hasil-hasil produk pangan dari komoditas perkebunan dan pertanian.
Oleh sebab itu, ungkap Wamentan, upaya naik kelas BSIP Papua Barat selaras dengan komitmen Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pertanian yang lebih maju dan modern.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.