Berita Manokwari

Puskesmas Prafi, Layanan Kesehatan "Paripurna" bagi Warga Manokwari hingga Pegunungan Arfak

Bupati Manokwari Hermus Indou meresmikan gedung dua lantai Puskesmas SP IV Prafi yang selesai dibangun mulai 2022.

TribunPapuaBarat.com//Kresensia Kurniawati
PUSKESMAS PRAFI – Bupati Manokwari Hermus Indou (batik merah berkalung noken) saat meresmikan gedung baru Puskesmas SP IV Prafi, Distrik Aimasi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (9/3/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) SP IV Prafi, menjadi tiang penyangga fasilitas  kesehatan tingkat pertama (FKTP) bagi warga di Distrik (Kecamatan) Aimasi, Kabupaten Manokwari, bahkan sampai di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Provinsi Papua Barat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Manokwari  Marthen Rantetampang mengatakan, Puskesmas SP IV Prafi memberikan pelayanan kesehatan "paripurna" bagi masyarakat yang datang berobat.

Lantaran, mulai 31 Desember 2023, UPTD Puskesmas SP IV Prafi berhasil meraih akreditasi paripurna, yakni pengakuan tertinggi yang diberikan lembaga independen penyelenggara akreditasi kepada puskesmas.

Baca juga: Inspektorat Mansel Verifikasi LPJ BOK Puskesmas Momiwaren

Baca juga: Bupati Launching Ruang Bersalin UPTD Puskesmas Kaimana, Ini Pesan Freddy Thie untuk Nakes

Prestasi tersebut, ucapnya, menjadikan Puskesmas SP IV Prafi menjadi satu-satunya puskesmas yang terakreditasi paripurna dari 15 puskesmas di Kabupaten Manokwari.

Hal ini diungkapkannya dalam sambutan peresmian gedung Puskesmas SP IV Prafi, Sabtu (9/3/2024).

Dalam kesempatan itu, Bupati Manokwari Hermus Indou meresmikan gedung dua lantai Puskesmas SP IV Prafi yang selesai dibangun mulai 2022.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita di depan pintu masuk gedung dan penandatanganan prasasti Puskesmas SP IV Prafi oleh Bupati Manokwari Hermus Indou.

"Kedepannya kita harap rujukan ke rumah sakit semakin berkurang, karena penanganan di puskesmas semakin bagus," ungkap Marthen Rantetampang.

Ia menjelaskan, puskesmas  yang mulai berdiri pada 1982, itu pertama kali diakreditasi pada 2017 dan mendapat predikat madya.

Kemudian Puskesmas SP IV Prafi disuntik dana otonomi khusus (Otsus) sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan gedung dua lantai pada tahun anggaran 2022.

Sehingga, didukung sumber daya manusia (SDM) yang andal, pendanaan, sarana, gedung dan fasilitas-fasilitas lainnya, membuat Puskesmas SP IV bisa melewati survei akreditasi pada 27 sampai 29 November 2023 dengan baik.

Untuk itu, ia mengaku, Pemkab Manokwari berencana menjadikan Puskesmas SP IV Prafi sebagai pilot project dalam program Kementerian Kesehatan, yakni integrasi layanan publik.

Menanggapi itu, Kepala Puskesmas (Kapus)  SP IV Prafi Ferdinand E. Moof mengatakan, pihaknya siap ditunjuk sebagai pusat layanan primer.

Ia menyebut, saat ini total SDM di Puskesmas SP IV Prafi ada 87 orang, terdiri dari dua orang dokter umum, satu dokter gigi, 22 bidan dan 46 perawat.

Dengan rerata 60 pasien setiap hari, yang datang dari wilayah Sidey, Masni, Mowbja, Warmare dan Pegaf.

Puskesmas SP IV Prafi melakukan pelayanan rawat jalan dari pagi sampai siang. Sementara pelayanan rawat inap, persalinan dan unit gawat darurat (UGD) tersedia 24 jam.

Kapus SP IV Prafi mulai 2021, itu mengatakan, gedung yang baru saja diresmikan Bupati Manokwari digunakan untuk pelayanan rawat jalan di lantai satu dan ruang administrasi di lantai dua.

Sementara UGD, ruang tindakan, ruang perawatan, poli TB/HIV, poli kusta/frambusia dan kebidanan berada di gedung terpisah.

Walaupun begitu, menurut dia, UGD harus punya gedung tersendiri karena saat ini masih menggunakan ruang rawat inap.

Alhasil, pelayanan ruang rawat inap Puskesmas SP IV Prafi jadi tidak maksimal dengan hanya tersedia delapan tempat tidur (bed) dan lima bed  di ruang kebidanan.

Selain itu, ia berharap, 19 nakes Puskesmas SP IV Prafi yang lulus P3K tetap dipertahankan, dan menambah mobil ambulans karena saat ini baru tersedia satu unit mobil.

“Padahal kebutuhan pasien untuk rawat inap sangat tinggi, ada yang rela antre karena tidak mau dirawat di RS Pratama Warmare, katanya di sana sepi,” tuturnya.

Bupati Manokwari Hermus Indou menegaskan, bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan.

Untuk itu, ia mengaku, pemerintah daerah terus memastikan akses pelayanan kesehatan harus secara menyeluruh di Kabupaten Manokwari.

Sementara puskesmas menjadi garda terdepan pelayanan masalah kesehatan masyarakat.

"Maka puskesmas harus terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, tetapi juga pemerataan tenaga kesehatan supaya nakes jangan menumpuk di satu tempat, sementara lainnya kekurangan," pungkas Hermus Indou.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved