Kemenag Papua Barat

Kemenag Papua Barat Sebut Sertifikasi Halal UMKM Sangat Penting, Begini Pengaruhnya

"Sekarang sudah lintas, karena (sertifikasi halal) ini bicara mengenai ekonomi global," jelasnya.

|
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat//Rachmat Julaini
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat, Luksen Jems Mayor. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat memastikan akan mendorong sertifikasi halal bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemerintahan Joko Widodo disebutnya terus mendukung agar UMKM menjadi landasan ekonomi Indonesia.

Namun, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat, Luksen Jems Mayor menyatakan hal yang tidak bisa disangkal ialah Indonesia memiliki masyarakat muslim terbesar.

Baca juga: 8 Pelaku UMKM di Fakfak Peroleh Sertifikat Halal dari Kemenag Papua Barat

Baca juga: Ramadan 2024, Kemenag Papua Barat Imbau Sejumlah Hal dari Penggunaan Toa Masjid hingga Isi Ceramah

"Dan itu merupakan pasar yang sangat konsumtif," ujarnya, Sabtu (16/3/2024).

Sehingga, salah satu hal yang akan didorong untuk mendukung produk-produk UMKM ialah sertifikasi halal.

Sertifikasi halal, ditegaskan Luksen Jems Mayor bukan hanya karena produk dari UMKM akan dikonsumsi masyarakat Islam semata.

"Sekarang sudah lintas, karena (sertifikasi halal) ini bicara mengenai ekonomi global," jelasnya.

UMKM disebut harus go internasional atau ke luar dari daerahnya sendiri, termasuk dari Papua Barat.

Pasaran UMKM juga harus bisa menembus daerah lain seperti di pulau Jawa maupun Sulawesi dan Kalimantan.

Di Indonesia, sebuah produk diharuskan memiliki sertifikasi halal.

"Kalau mau jago kandang, tanpa sertifikasi halal tidak apa-apa. Tapi kalau kita mau go ke Makassar atau ke daerah lain itu harus ada," jelas Luksen Jems Mayor.

"Contohnya di Manokwari ini kita punya Sukun Sanggeng (Susan). Itu kalau dikirim ke luar kan bukan kita sendiri yang makan," sambungnya.

Sehingga ia menilai jika sertifikasi halal tidak dimiliki oleh UMKM atas produknya, maka produk itu hanya akan dijual di dalam daerah.

Luksen Jems Mayor mengatakan pihaknya bersama Bank Indonesia terus menggenjot agar sertifikasi halal dimiliki setiap UMKM.

Ia menargetkan, pada Oktober 2024 mendatang sertifikasi halal sudah banyak dimiliki UMKM.

Di Papua Barat, ia menyebut pihaknya ditargetkan mengeluarkan 350 sertifikasi halal.

"Kalau sekarang sudah lebih dari 100 sertifikasi halal," sebutnya.

Luksen Jems Mayor mengatakan pula kepala Kemenag di setiap kabupaten sudah memiliki target.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved