Berita Manokwari

Atus Sayori: Kami Tunggu Hasil Otopsi Untuk Penegakan Hukum

"Upaya penyelesaian adat memang ada, tapi lebih fokus kepada hukum positifnya," tegas Atus Sayori.

Penulis: Marvin Raubaba | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Marvin Raubaba
Atus Sayori, saat diwawanacarai awak media usai pelaksanaan otopsi, Selasa (14/5/2024) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Keluarga almahrum Yahya Sayori mengapresiasi langkah Polresta Manokwari, yang mendatangkan dokter forensik guna melakukan otopsi dalam mengungkap kasus kematian korban.

Atus Sayori selaku adik almahrum menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja kepolisian yang melaksanakan proses otopsi hingga berakhir dan semua berjalan lancar.

"Kami sudah dapat beberapa bukti yang sangat kuat, untuk itu harapan kami keluarga semoga proses ini bisa berlanjut," ungkap Atus Sayori di Reremi Puncak, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Polresta Manokwari Akan Ungkap Misteri Kematian Yahya di Hutan Lindung Anggori

Baca juga: Warga Patungan Bayar Otopsi Jasad Balita di Septic Tank, Terungkap Korban Alami Kekerasan Seksual

Atus berharap, Polresta Manokwari dapat membantu mengungkap kasus tersebut hingga ke akar-akarnya.

"Kita juga belum bisa pastikan siapa pelakunya, jadi kami harapkan yang menjadi saksi bisa hadir dan penuhi panggilan polisi nantinya," ujarnya.

"Jadi paling tidak, semua ikut berburu waktu itu bisa hadir untuk memberikan keterangan sebagai saksi," tambahnya.

Sebelumnya, pihak keluarga sempat menolak adanya proses otopsi yang ditawarkan pihak Polresta Manokwari terhadap jasad YS.

Atus Sayori menyebutkan, saat itu dirinya sedang berada diluar Manokwari sehingga keputusan untuk melakukan otopsi dibuat setelah ia kembali ke Manokwari.

Hal itu menurutnya sebagai keputusan bersama keluarga untuk menegakan hukum positif tanpa menduga-duga penyebab pasti dari kemarian almahrum YS.

Oleh sebab itu, kendati ada mekanisme penyelesaian masalah secara adat, namun pihaknya lebih memilih jalur hukum apabila terbukti ada pelaku dalam kasus kematian YS.

"Upaya penyelesaian adat memang ada, tapi lebih fokus kepada hukum positifnya," tegas Atus Sayori.

"Paling ada titik terang melalui jalur hukum supaya dapat menjadi pelajaran bagi kita sesama umat manusia," pungkasnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved